Tuesday, March 25, 2008

Surat Buat komariyah

Assalamualaikum warahmatullah wabarakaatuh
 
Duuh kalau dah mulai bikin surat buat keluarga di kampung, yang ada tu gak lain hanya kangen rindu dan miss you selalu. Apalagi ama bu bidan satu ini wah kayaknya gak kebayang kangennya, "kalau tidak karna Abha daerah terdingin disaudi Arabia niscaya ku telah terbakar oleh api kerinduanku padamu duahi adikku" wah kayak pujangga aja ya he he he. Dikala bincang dengan teman-temanku di internet ataupun sedang masak di dapur, ada yang beberapa yang bertanya "Kamu punya adik?" aku jawab "punya dua orang yang satu masih kuliah yang satu sudah jadi Bidan" dengan bangga menyebut adikku adalah seorang bidan, mungkin hal itu sama dengan ibu dan bapak menjawab pertanyaan teman2nya di pasar "anakku yang satu Bidan" atau mbak ismah yang bercerita di depan para mahasiswa "adikku yang satu bidan" dan tak ketinggalan ida ketika menceritakan kakakku yang satu Bidan dan yang satu S2, dan mungkin saudara2 yang lain gak cuma aku. Tapi memang itu adalah suatu kejutan luar biasa di hadapan teman2ku dengan respon mereka "adikmu bidan? yang satu S2 dan kuliah kenapa kamu jadi TKI?" protes mereka, "wah babak ibumu pasti orang kaya ya(mereka gak pernah tau kalau njadiin bidannya pakek ngutang sana-sini)" tebakan mereka."nggak juga, bapakku petani dan ibuku pedagang"jawabku."wah hebat keluargamu berpendidikan semua, apalagi bidan dah pasti keluar Duit banyak" sambung mereka."ya Alhamdulillah rizki dari allah dan sekarang alhamdulillah sudah selesai di wisuda jadi bidan karna izin Allah" jawabku apa adanya.
 
Demikianlah pandangan banyak orang mungkin tak hanya teman-temanku tapi juga para saudara-saudara kita nduk Siti Komariyah yang cantik, mungkin nduk juga pernah dengar kaleee???. tapi begitu mendengar ria mendapat beasiswa kayaknya kebanggaanku mulai bertambah melonjak dahsyat sampai hampir klimaks, soalnya kita yang nyari beasiswa sulit ini adikku dapet tawaran wah surpraise banget kan, dan mungkin inilah jawaban dari Allah atas niat nduk Ria ketika kuliah "ingin rasanya aku membalas atau membahagiakan ibu bapak kalau sudah lulus entar jadi bidan" kalau gak salah itu ungkapan nduk Ria waktu itu, ya inget-inget lupa sih, cuma aku kembali bangga saat mendengar niat adikku semulya itu. Makanya aku juga tak mau ketinggalan sebisa mungkin ingin juga membahagiakan bapak ibu, demikian mbak is juga gak ketinggalan "ayo bareng bareng berjuang mengangkat nama baik dan derajat ibu bapak"  kata mbak is ketika ibu di lecehkan dan di salahkan oleh kakaknya (pak Nur) waktu mau pinjam duit. Aku semangat, dan kalau nduk Ria bisa mengambil beasiswa dan Allah memperkenankan sukses benar, wah alangkah bahagian dan bangga kita seakan jerihpayah dan ledekan yang diderita ibu bapak terjawab semua karna telah diwakili oleh kesuksesanmu.
 
Nduk Ria yang paling cantik(he he karna dari dulu yang banyak terdengar di incer ama cowok-cowok kamu ciiih) kakangmu ini sangat kangen banget ama kamu soalnya dari mulai dari bidan sampai sekarang belum pernah menggandeng tanganmu lagi yang manjamu "kange enteniii  mosok ndue kakang sitok we ra sayang mbek adine he he" itu selalu terngiang nduk. Tapi gimana lagi wong aku sekarang jauh di mata, tapi kan bisa paling dekat di hatimu (he he he ge er bange ya), iya kan kamu juga sering ngomong "kakangku seng paling ganteng dewe(dalam hati jelas anak laki satu, kakangnya cuma satu)" he he he itulah ingatanku tentang dirimu nduk cah ayu dewe, (koyo tumbu jebrak) humoran almarhum lek Jo Allahummarhamhu.
 
Rasa syukur lagi patut nduk Ria panjatkan kehadirat Allah, kalau kita mengingat masa lalu kala Ria di tangerang kalau gak di paksa kuliah mungkin gagal deh jadi Bidan, karna lantaran nasehat mamak dan sampean ikuti akhirnya sekarang sukseslah BIDAN Ria, waktu dah jadi bidan kamu ngelihat atun yang dah nggendong anak kamu langsung mendekap mamak "mator nuwon yo mak, jatuk o aku wes nduwe anak koyo aton kui nek ra mbok pekso kuliah, mator nuwon yo mak" sambil memeluk dan meciumi mamak kamu mengucap itu ber kali kali, "wah sadar anak ini" (dalam hati saya) "kalau omongan orang tua itu pasti menyelamatkan gak bakal menjerumuskan, emang awalnya kita terpaksa tapi ternyata buahnya ueenak" ucapku dalam hati menghayati betapa penting mendengar nasehat ibu.
 
Nduk Ria maafin kakangmu yang ngomong sembarangan ya, kalau gak enak di hati, tapi yo boleh kan kakang mengenang masa kecil kita dulu, indah rasanya, dalam perjalanan hidup ini alangkah besar jasa ibu-bapak kita membiayai empat orang anak yang semuanya kuliah, tak perduli hujan panas lelah, laper, rumah reot demi anak, betapa kakangmu ini belum bisa menyeka kringat mereka (semoga Allah memangjangkan usia keduanya, memberi kesehatan selalu, dan kebahagiaan selalu), saat ini ya yang kamu lihat ini sekarang kakangmu yang dulu di panggil marodin marut bodin, makanya kembali dengan prestasimu, kakangmu cuma bisa bangga dan bangga saja seperti orang-orang yang juga bangga terhadapmu, semoga engakau sumbut dengan semestinya dirimu yang banyak dibanggakan saudara-saudaramu nduk yo. seperti orang mengelukan kamu yang banyak memakan biaya "pakanane duet" komentar dulor punggur, "tapi dia jago pukol kalau di rumah masak, bikin roti lebaran semuanya si jago pukul itu mamak nek gak enek komariyah cotho ra ono seng iso mbantu koyo koyol si jago pukol" elu-elu saudara kita dari punggur.
 
Berat memang mengemban presepsi dan pandangan orang terhadap kita yang sebagai pelakunya, atau tepatnya kamu yang di elu-elukan seperti itu, tapi itulah kenyataan dan mau tidak mau suka atau tidak kita harus jalani dan syukuri, berusaha tidak mengecewakan mereka, atau kalau tidak akan sebaliknya pandangan orang berbalik mencemooh seperti kakangnya mamak "anak di sekolahne duwor duwor wes gede malah masa bodo ra ngerti to la'an, mulano ra sah nyekolahne anak duwur-duwur" wau apa gak tambah sakit hati seperti petir sekenceng-kencengnya datang menggetarkan negri Saudi kata-kata itu ndok.
 
wah kayaknya gak ada abisnya cerita tentang kita ndok, dah banyak tapi masih pengen nyrocos terus, laen kali kita sambung insya Allah ya, aku jek kangen sak jane tapi yo engko sampean kesel mocone udah dulu ya, moga surat sekuncup ini bisa menjadi obate kangene ati.
maafin kakangmu kalau ada kata-kata yang kurang berkenan dan mengusik prinsip hidupmu
semoga Allah selalu menuntun kita menuju jalan yang terbaik. Semoga Allah memudahkan jalan kita.
 
wassalamualaikum warahmatullah wabarokaatuh
Komaruddin Evendi
Rabu 26 Maret 2008
Abha Mawaddah, Abha Al-kholidiyah, Saudi Arabia
My personal webhttp://pujakesula.blogspot.com  or  http://endyenblogs.multiply.com/journal 


 


Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.

No comments: