Friday, December 28, 2007

Abu Hanifah dan Ilmuwan Atheis

Pada Zaman Imam Abu Hanifah hiduplah seorang ilmuwan besar, atheis dari kalangan bangsa Romawi. Pada suatu hari, Ilmuwan Atheis tersebut berniat untuk mengadu kemampuan berfikir dan keluasan ilmu dengan ulama-ulama Islam. Dia hendak menjatuhkan ulama Islam dengan beradu argumentasi. Setelah melihat sudah banyak manusia yang berkumpul di dalam masjid, orang kafir itu naik ke atas mimbar. Dia menantang siapa saja yang mau berdebat dengannya.Dan diantara shaf-shaf masjid bangunlah seorang laki-laki muda, dialah Abu Hanifah dan ketika sudah berada dekat di depan mimbar, dia berkata : "Inilah saya, hendak bertukar fikiran dengan tuan". Mata Abu Hanifah berusaha untuk menguasai suasana, namun dia tetap merendahkan diri karena usianya yang masih muda.Abu Hanifah berkata, "sekarang apa yang akan kita perdebatkan!".



Ilmuwan kafir itu heran akan keberanian Abu Hanifah, dia lalu memulai pertanyaannya :



Atheis : Pada tahun berapakah Tuhan-mu dilahirkan?

Abu Hanifah : Allah berfirman "Dia (Allah) tidak dilahirkan dan tidak pula melahirkan".

Atheis : Masuk akalkah bila dikatakan bahwa Allah adalah yang pertama dan tidak ada sesuatu sebelum-Nya?, pada tahun berapa Dia ada?

Abu Hanifah : Dia (Allah) ada sebelum adanya sesuatu.

Atheis : Kami mohon diberikan contoh yang lebih jelas dari kenyataan!

Abu Hanifah : Tahukah tuan tentang perhitungan?

Atheis : Ya.Abu Hanifah : Angka berapa sebelum angka satu?

Atheis : Tidak ada angka (nol).

Abu Hanifah : Kalau sebelum angka satu tidak ada angka lain yang mendahuluinya, kenapa tuan heran kalau sebelum Allah Yang Maha satu yang hakiki tidak ada yang mendahului-Nya?



Atheis : Dimanakah Tuhan-mu berada sekarang?, sesuatu yang ada pasti ada tempatnya.

Abu Hanifah : Tahukah tuan bagaimana bentuk susu?, apakah di dalam susu itu keju?Atheis : Ya, sudah tentu.Abu Hanifah : Tolong perlihatkan kepadaku di mana, di bagian mana tempatnya keju itu sekarang?Atheis : Tak ada tempat yang khusus. Keju itu menyeluruh meliputi dan bercampur dengan susu di seluruh bagian.Abu Hanifah : Kalau keju makhluk itu tidak ada tempat khusus dalam susu tersebut, apakah layak tuan meminta kepadaku untuk menetapkan tempat Allah Ta'ala?, Dia tidak bertempat dan tidak ditempatkan!Atheis :Tunjukkan kepada kami zat Tuhan-mu, apakah ia benda padat seperti besi, atau benda cair seperti air, atau menguap seperti gas?Abu Hanifah : Pernahkan tuan mendampingi orang sakit yang akan meninggal?Atheis :Ya, pernah.Abu Hanifah : Sebelum ia meninggal, sebelumnya dia bisa berbicara dengan tuan dan menggerak-gerakan anggota tubuhnya. Lalu tiba-tiba diam tak bergerak, apa yang menimbulkan perubahan itu?Atheis : Karena rohnya telah meninggalkan tubuhnya.Abu Hanifah : Apakah waktu keluarnya roh itu tuan masih ada disana?Atheis : Ya, masih ada.Abu Hanifah: Ceritakanlah kepadaku, apakah rohnya itu benda padat seperti besi, atau cair seperti air atau menguap seperti gas?Atheis : Entahlah, kami tidak tahu.Abu Hanifah : Kalau tuan tidak boleh mengetahui bagaimana zat maupun bentuk roh yang hanya sebuah makhluk, bagaimana tuan boleh memaksaku untuk mengutarakan zat Allah Ta'ala?!!Atheis : Ke arah manakah Allah sekarang menghadapkan wajahnya? Sebab segala sesuatu pasti mempunyai arah?Abu Hanifah : Jika tuan menyalakan lampu di dalam gelap malam, ke arah manakah sinar lampu itu menghadap?Atheis : Sinarnya menghadap ke seluruh arah dan penjuru.Abu Hanifah : Kalau demikian halnya dengan lampu yang cuma buatan itu, bagaimana dengan Allah Ta'ala Pencipta langit dan bumi, sebab Dia nur cahaya langit dan bumi.Atheis : Kalau ada orang masuk ke syurga itu ada awalnya, kenapa tidak ada akhirnya? Kenapa di syurga kekal selamanya?Abu Hanifah : Perhitungan angka pun ada awalnya tetapi tidak ada akhirnya.Atheis : Bagaimana kita boleh makan dan minum di syurga tanpa buang air kecil dan besar?Abu Hanifah : Tuan sudah mempraktekkanya ketika tuan ada di perut ibu tuan. Hidup dan makan minum selama sembilan bulan, akan tetapi tidak pernah buang air kecil dan besar disana. Baru kita melakukan dua hajat tersebut setelah keluar beberapa saat ke dunia.Atheis : Bagaimana kebaikan syurga akan bertambah dan tidak akan habis-habisnya jika dinafkahkan?Abu Hanifah : Allah juga menciptakan sesuatu di dunia, yang bila dinafkahkan malah bertambah banyak, seperti ilmu. Semakin diberikan (disebarkan) ilmu kita semakin berkembang (bertambah) dan tidak berkurang."Ya! kalau segala sesuatu sudah ditakdirkan sebelum diciptakan, apa yang sedang Allah kerjakan sekarang?" tanya Atheis. "Tuan menjawab pertanyaan-pertanyaan saya dari atas mimbar, sedangkan saya menjawabnya dari atas lantai. Maka untuk menjawab pertanyaan tuan, saya mohon tuan turun dari atas mimbar dan saya akan menjawabnya di tempat tuan", pinta Abu Hanifah.Ilmuwan kafir itu turun dari mimbarnya, dan Abu Hanifah naik di atas. "Baiklah, sekarang saya akan menjawab pertanyaan tuan. Tuan bertanya apa pekerjaan Allah sekarang?". Ilmuwan kafir mengangguk. "Ada pekerjaan-Nya yang dijelaskan dan ada pula yang tidak dijelaskan. Pekerjaan-Nya sekarang ialah bahwa apabila di atas mimbar sedang berdiri seorang kafir yang tidak hak seperti tuan, Dia akan menurunkannya seperti sekarang, sedangkan apabila ada seorang mukmin di lantai yang berhak, dengan segera itu pula Dia akan mengangkatnya ke atas mimbar, demikian pekerjaan Allah setiap waktu". Para hadirin puas dengan jawapan yang diberikan oleh Abu Hanifah dan begitu pula dengan ilmuwan besar atheis tersebut dia mengakui kecerdikan dan keluasan ilmu yang dimiliki Abu Hanifah.

Kiriman Seri Utami - utami@metrindo.co.idSumber : http://www.dudung.net

Indahnya Menahan Marah

"Siapa yang menahan marah, padahal ia dapat memuaskannya (melampiaskannya) ,
maka kelak pada hari kiamat, Allah akan memanggilnya di depan sekalian
makhluk. Kemudian, disuruhnya memilih bidadari sekehendaknya. " (HR. Abu
Dawud - At-Tirmidzi)

Tingkat keteguhan seseorang dalam menghadapi kesulitan hidup memang
berbeda-beda. Ada yang mampu menghadapi persoalan yang sedemikian sulit
dengan perasaan tenang. Namun, ada pula orang yang menghadapi persoalan
kecil saja ditanggapinya dengan begitu berat. Semuanya bergantung pada
kekuatan ma'nawiyah (keimananan) seseorang.
Pada dasarnya, tabiat manusia yang beragam: keras dan tenang, cepat dan
lambat, bersih dan kotor, berhubungan erat dengan keteguhan dan kesabarannya
saat berinteraksi dengan orang lain. Orang yang memiliki keteguhan iman akan
menyelususi lorong-lorong hati orang lain dengan respon pemaaf, tenang, dan
lapang dada.

*Adakalanya, kita bisa merasa begitu marah dengan seseorang yang menghina
diri kita. Kemarahan kita begitu memuncak seolah jiwa kita terlempar dari
kesadaran. Kita begitu merasa tidak mampu menerima penghinaan itu. Kecuali,
dengan marah atau bahkan dengan cara menumpahkan darah. Na'udzubillah.

*Menurut riwayat, ada seorang Badwi datang menghadap Nabi S.A.W. dengan
maksud ingin meminta sesuatu pada beliau. Beliau memberinya, lalu bersabda,
"Aku berbuat baik padamu." Badwi itu berkata, "Pemberianmu tidak bagus."
Para sahabat merasa tersinggung, lalu mengerumuninya dengan kemarahan.
Namun, Nabi memberi isyarat agar mereka bersabar.
Kemudian, Nabi S.A.W. pulang ke rumah. Nabi kembali dengan membawa barang
tambahan untuk diberikan ke Badwi. Nabi bersabda pada Badwi itu, "Aku
berbuat baik padamu?" Badwi itu berkata, "Ya, semoga Allah membalas kebaikan
Tuan, keluarga dan kerabat."
Keesokan harinya, Rasulullah S.A.W. bersabda kepada para sahabat, "Nah,
kalau pada waktu Badwi itu berkata yang sekasar engkau dengar, kemudian
engkau tidak bersabar lalu membunuhnya. Maka, ia pasti masuk neraka. Namun,
karena saya bina dengan baik, maka ia selamat."
Beberapa hari setelah itu, si Badwi mau diperintah untuk melaksanakan tugas
penting yang berat sekalipun. Dia juga turut dalam medan jihad dan
melaksanakan tugasnya dengan taat dan ridha.
Rasulullah S.A.W. memberikan contoh kepada kita tentang berlapang dada. Ia
tidak panik menghadapi kekasaran seorang Badwi yang memang demikianlah
karakternya. Kalau pun saat itu, dilakukan hukuman terhadap si Badwi, tentu
hal itu bukan kezhaliman. Namun, Rasulullah S.A.W. tidak berbuat demikian.
Beliau tetap sabar menghadapinya dan memberikan sikap yang ramah dan lemah
lembut. Pada saat itulah, beliau S.A.W. ingin menunjukkan pada kita bahwa
kesabaran dan lapang dada lebih tinggi nilainya daripada harta benda apa
pun. Harta, saat itu, ibarat sampah yang bertumpuk yang dipakai untuk
suguhan unta yang ngamuk. Tentu saja, unta yang telah mendapatkan
kebutuhannya akan dengan mudah dapat dijinakkan dan bisa digunakan untuk
menempuh perjalan jauh.

Adakalanya, Rasulullah S.A.W. juga marah. Namun, marahnya tidak melampaui
batas kemuliaan. Itu pun ia lakukan bukan karena masalah pribadi. Melainkan,
karena kehormatan agama Allah.
Rasulullah S.A.W. bersabda, "Memaki-maki orang muslim adalah fasik (dosa),
dan memeranginya adalah kufur (keluar dari Islam)." (HR. Bukhari)

Sabdanya pula, "Bukanlah seorang mukmin yang suka mencela, pengutuk,
kata-katanya keji dan kotor." (HR. Turmudzi).

*Seorang yang mampu mengendalikan nafsu ketika marahnya berontak, dan mampu
menahan diri di kala mendapat ejekan. Maka, orang seperti inilah yang
diharapkan menghasilkan kebaikan dan kebajikan bagi dirinya maupun
masyarakatnya.
*Seorang hakim yang tidak mampu menahan marahnya, tidak akan mampu memutuskan
perkara dengan adil. Dan, seorang pemimpin yang mudah tersulut nafsu
marahnya, tidak akan mampu memberikan jalan keluar bagi rakyatnya. Justru,
ia akan senantiasa memunculkan permusuhan di masyarakatnya. Begitu pun
pasangan suami-isteri yang tidak memiliki ketenangan jiwa. Ia tidak akan
mampu melayarkan laju bahtera hidupnya. Karena, masing-masing tidak mampu
memejamkan mata atas kesalahan kecil pasangannya.

Bagi orang yang imannya telah tumbuh dengan suburnya dalam dadanya. Maka,
tumbuh pula sifat-sifat jiwa besarnya. Subur pula rasa kesadarannya dan
kemurahan hatinya. Kesabarannya pun bertambah besar dalam menghadapi sesuatu
masalah. Tidak mudah memarahi seseorang yang bersalah dengan begitu saja,
sekalipun telah menjadi haknya.

Orang yang demikian, akan mampu menguasai dirinya, menahan amarahnya,
mengekang lidahnya dari pembicaraan yang tidak patut. Wajib baginya, melatih
diri dengan cara membersihkan dirinya dari penyakit-penyakit hati. Seperti,
ujub dan takabur, riya, sum'ah, dusta, pengadu domba dan lain sebagainya.
Dan menyertainya dengan amalan-amalan ibadah dan ketaatan kepada Allah, demi
meningkatkan derajat yang tinggi di sisi Allah S.W.T.

Dari Abdullah bin Shamit, Rasulullah S.A.W. bersabda, "Apakah tiada lebih
baik saya beritahukan tentang sesuatu yang dengannya Allah meninggikan
gedung-gedung dan mengangkat derajat seseorang?" Para sahabat menjawab,
"Baik, ya Rasulullah." Rasulullah saw bersabda, "Berlapang dadalah kamu
terhadap orang yang membodohi kamu. Engkau suka memberi maaf kepada orang
yang telah menganiaya kamu. Engkau suka memberi kepada orang yang tidak
pernah memberikan sesuatu kepadamu. Dan, engkau mau bersilaturahim kepada
orang yang telah memutuskan hubungan dengan engkau." (HR. Thabrani).

Sabdanya pula, "Bahwasanya seorang hamba apabila mengutuk kepada sesuatu,
naiklah kutukan itu ke langit. Lalu, dikunci pintu langit-langit itu
buatnya. Kemudian, turunlah kutukan itu ke bumi, lalu dikunci pula
pintu-pintu bumi itu baginya. Kemudian, berkeliaranlah ia kekanan dan
kekiri. Maka, apabila tidak mendapat tempat baru, ia pergi kepada yang
dilaknat. Bila layak dilaknat (artinya kalau benar ia berhak mendapat
laknat), tetapi apabila tidak layak, maka kembali kepada orang yang mengutuk
(kembali ke alamat si pengutuk)." (HR. Abu Dawud).

(sumber ; Edi S. Kurniawan, Muhammad Haryadi, e-mail :
Riyadi_albatawy@ yahoo.co. id)
 
My personal webhttp://pujakesula.blogspot.com  or  http://endyenblogs.multiply.com/ 


Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.

Thursday, December 27, 2007

"Diam adalah Emas" Tapi Apa Hanya untuk Cewek?


Kalian lebih suka mana, menjadi cewek yang banyak bicara sehingga mendominasi cowok kalian, atau menjadi cewek yang sedikit bicara dibandingkan cowok kalian? Ada penelitian tentang hal itu lho, ketika para mahasiswa diminta memberi penilaian terhadap rekaman aktivitas dari pasangan suami-istri.

Di dunia percintaan, cewek mungkin sangat baik dalam menghilangkan jejak, sementara cowok dapat meneruskan langkah demi langkah. Inilah pesan dari sebuah penelitian terbaru yang menemukan bahwa keduanya, baik cowok maupun cewek, adalah sepasang manusia dengan posisi si cowok adalah individu yang segan untuk berbicara. Cowok juga didominasi oleh pembicaraan dengan tujuan tertentu serta menunjukkan ketegasan.

''Kami mengatakan hal itu karena laki-laki berada pada posisi yang lebih kuat dari perempuan. Jika si perempuan mendominasi si laki-laki, sering mengalami kejadian kasar dibanding pasangan yang menjalankan aturan sesuai tradisi,'' ujar Jennifer Sellers, asisten profesor psikologi pada Green Mountain College di Vermont.

Penelitian terakhir ini menemukan pasangan yang cenderung tidak cocok --mereka yang menerapkan stereotipe kekerasan berdasar jenis kelamin-- menjalani hidup yang tidak memuaskan. Pada studi terdahulu, para peneliti menyelidiki apakah adanya perbedaan gender berperan terhadap terjadinya ketidakpuasan.
Pasangan dinamisSellers dan koleganya mengajak 95 mahasiswanya (jumlah cowok dan cewek seimbang) untuk menonton empat buah video rekaman tentang pasangan yang menikah: Si cewek secara verbal (pembicaraan) sangat tegas. Mereka menonton empat buah video rekaman pula dengan posisi si cowok yang secara verbal tegas. Setiap siswa yang menonton harus memberikan peringakt penilaian terhadap aktor, meliputi kompetensinya, tingkat kesukaannya, dan kemampuannya sebagai teman.

Berikut apa yang dilakukan sang aktor (cewek yang secara verbal tegas) pada empat video yang diputar:- Si aktor laki-laki maupun perempuan menunjukkan ketegasan saat berdiskusi tentang konflik yang mereka hadapi dengan anggota keluarga lainnya.- Pasangan yang patuh menyebabkan pasangan terlambat untuk pertunangan.- Pasangan yang lebih patuh mendiskusikan konflik dengan seorang anggota fakultas menunjukkan bahwa pasangannya tidak menunjukkan kemarahan, bahkan tidak berbicara sama sekali. - Pasangan yang lebih patuh berada di dalam dapur, mereka terlibat pertengkaran. Tanpa berbicara apa-apa, si cewek atau si cowok membanting serbet ke bawah dan langsung meninggalkan dapur. - Keduanya, si cowok dan si cewek lebih kritis dalam kondisi si cewek secara verbal tegas. fia/livescience

Kompetensi Cowok
Tetapi, saat peran ditukar dan si cewek sedikit berbicara, sementara si cowok mendominasi, para mahasiswa yang menonton itu lebih menyukai pasangan tersebut. Mereka memberikan nilai kompetensi tinggi bagi si cowok.

Suka atau tidak kita harus mengakui, tutur Sellers, bahwa kita memang menerapkan stereotipe gender. Dan, nilai sosial yang diterapkan ini pun bisa melukai keduanya, pihak cewek maupun pihak cowok. Sebuah studi terdahulu menemukan bahwa cewek lebih banyak melakukan kealpaan saat mengerjakan sesuatu dibandingkan cowok.

Sebuah pandangan sosial mengatakan bahwa hal ini bisa menyebabkan diskriminasi pada lapangan pekerjaan. ''Kita melihat stereotipe gender ini di mana kita berharap laki-laki lebih dominan dan tegas,'' ujar Sellers. Dan, jika mereka tidak mengungkapkan apa-apa dan mengambil kendali terhadap situasi atau permasalahan pada suatu waktu, si cowok bisa mendapat julukan tidak jantan.

Walaupun waktu bicara tidak secara langsung berpengaruh sejajar dengan dominasi dalam sebuah hubungan, tapi kedua hal tersebut saling berhubungan. ''Jika kamu berbicara lebih banyak, maka kamu melakukannya agar idemu lebih didengar oleh orang lain. Dengan banyak berbicara berarti kamu mengambil-alih banyak waktu yang terus berjalan. Bila dihubungkan dengan dominasi, keduanya memiliki hubungan,'' ujar Sellers. Maka, kalian mau pilih mana? Menjadi cewek yang banyak bicara atau cewek yangs edikit bicara? fia/livescience

Wednesday, December 26, 2007

Bosan Hidup

Jika engkau inginkan kicau burung sepanjang hari
kenapa tidak kau tautkan setangkai ranting hijau di dalam hati...
Seorang pria mendatangi Seorang Master.


"Guru, saya sudah bosan hidup. Sudah jenuh betul. Rumah tangga saya berantakan. Usaha saya kacau. Apapun yang saya lakukan selalu berantakan. Saya ingin mati."
Sang Master tersenyum, "Oh, kamu sakit."

"Tidak Master, saya tidak sakit. Saya sehat. Hanya jenuh dengan kehidupan. Itu sebabnya saya ingin mati."

Seolah-olah tidak mendengar pembelaannya, sang Master meneruskan, "Kamu sakit. Dan penyakitmu itu sebutannya, 'Alergi Hidup'. Ya, kamu alergi terhadap kehidupan."
Banyak sekali di antara kita yang alergi terhadap kehidupan. Kemudian, tanpa disadari kita melakukan hal-hal yang bertentangan dengan norma kehidupan. Hidup ini berjalan terus. Sungai kehidupan mengalir terus, tetapi kita menginginkan status-quo. Kita berhenti di tempat, kita tidak ikut mengalir. Itu sebabnya kita jatuh sakit. Kita mengundang penyakit. Resistensi kita, penolakan kita untuk ikut mengalir bersama kehidupan membuat kita sakit.

Yang namanya usaha, pasti ada pasang-surutnya. Dalam hal berumah-tangga, bentrokan-bentrokan kecil itu memang wajar, lumrah. Persahabatan pun tidak selalu langgeng, tidak abadi. Apa sih yang langgeng, yang abadi dalam hidup ini ? Kita tidak menyadari sifat kehidupan. Kita ingin mempertahankan suatu keadaan. Kemudian kita gagal, kecewa dan menderita.
"Penyakitmu itu bisa disembuhkan, asal kamu ingin sembuh dan bersedia mengikuti petunjukku." Demikian sang Master menyarankan.

"Tidak Guru, tidak. Saya sudah betul-betul jenuh. Tidak, saya tidak ingin hidup." pria itu menolak tawaran sang guru.

"Jadi kamu tidak ingin sembuh. Kamu betul-betul ingin mati?"
"Ya, memang saya sudah bosan hidup."

"Baik, besok sore kamu akan mati. Ambillah botol obat ini. Setengah botol diminum malam ini, setengah botol lagi besok sore jam enam, dan jam delapan malam kau akan mati dengan tenang."

Giliran dia menjadi bingung. Setiap Master yang ia datangi selama ini selalu berupaya untuk memberikannya semangat untuk hidup. Yang satu ini aneh. Ia bahkan menawarkan racun. Tetapi, karena ia memang sudah betul-betul jenuh, ia menerimanya dengan senang hati.
Pulang kerumah, ia langsung menghabiskan setengah botol racun yang disebut "obat" oleh Master edan itu. Dan, ia merasakan ketenangan sebagaimana tidak pernah ia rasakan sebelumnya. Begitu rileks, begitu santai ! Tinggal 1 malam, 1 hari, dan ia akan mati. Ia akan terbebaskan dari segala macam masalah.

Malam itu, ia memutuskan untuk makan malam bersama keluarga di restoran Jepang. Sesuatu yang sudah tidak pernah ia lakukan selama beberapa tahun terakhir. Pikir-pikir malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis. Sambil makan, ia bersenda gurau. Suasananya santai banget.

Sebelum tidur, ia mencium kening istrinya dan membisiki di kupingnya, "Sayang, aku mencintaimu." Karena malam itu adalah malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis.

Esoknya bangun tidur, ia membuka jendela kamar dan melihat ke luar. Tiupan angin pagi menyegarkan tubuhnya. Dan ia tergoda untuk melakukan jalan pagi. Pulang ke rumah setengah jam kemudian, ia menemukan istrinya masih tertidur. Tanpa membangunkannya, ia masuk dapur dan membuat 2 cangkir kopi. Satu untuk dirinya, satu lagi untuk istrinya. Karena pagi itu adalah pagi terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis.

Di kantor, ia menyapa setiap orang, bersalaman dengan setiap orang. Stafnya pun bingung, "Hari ini, Boss kita kok aneh ya ?" Dan sikap mereka pun langsung berubah. Mereka pun menjadi lembut. Karena siang itu adalah siang terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis.
Tiba-tiba, segala sesuatu di sekitarnya berubah. Ia menjadi ramah dan lebih toleran, bahkan apresiatif terhadap pendapat-pendapat yang berbeda. Tiba-tiba hidup menjadi indah. Ia mulai menikmatinya. Pulang ke rumah jam 5 sore, ia menemukan istri tercinta menungguinya di beranda depan. Kali ini justru sang istri yang memberikan ciuman kepadanya, "Sayang, sekali lagi aku minta maaf, kalau selama ini aku selalu merepotkan kamu."

Anak-anak pun tidak ingin ketinggalan, "Pi, maafkan kami semua. Selama ini, Papi selalu stres karena perilaku kami."
Tiba-tiba, sungai kehidupannya mengalir kembali. Tiba-tiba, hidup menjadi sangat indah. Ia mengurungkan niatnya untuk bunuh diri. Tetapi bagaimana dengan setengah botol yang sudah ia minum, sore sebelumnya ?

Ia mendatangi sang Master lagi. Melihat wajah pria itu, rupanya sang Master langsung mengetahui apa yang telah terjadi, "Buang saja botol itu. Isinya air biasa. Kau sudah sembuh, Apa bila kau hidup dalam kekinian, apabila kau hidup dengan kesadaran bahwa maut dapat menjemputmu kapan saja, maka kau akan menikmati setiap detik kehidupan. Leburkan egomu, keangkuhanmu, kesombonganmu. Jadilah lembut, selembut air. Dan mengalirlah bersama sungai kehidupan. Kau tidak akan jenuh, tidak akan bosan. Kau akan merasa hidup. Itulah rahasia kehidupan. Itulah kunci kebahagiaan. Itulah jalan menuju ketenangan."

Pria itu mengucapkan terima kasih dan menyalami Sang Master, lalu pulang ke rumah, untuk mengulangi pengalaman malam sebelumnya.
Konon, ia masih mengalir terus. Ia tidak pernah lupa hidup dalam kekinian. Itulah sebabnya, ia selalu bahagia, selalu tenang, selalu hidup.
Hidup bukanlah merupakan suatu beban yang harus dipikul tapi merupakan suatu anugrah untuk dinikmati. 271208 , RINA FARIA,

Tuesday, December 25, 2007

Doaku Untukmu

Silakan Datang 2008
 
Semoga Segala Sesuatunya Kian Benderang
 
Gemilang
 
dan
 
Hati Putri Putraku
 
Adik Adikku
 
Para HandaiTaulanku
 
serta SahabatJiwaku
 
Senantiasa Cerah
 
Senantiasa Bahagia
 
Silakan Datang 2008
 
Jangan lagi Menengok ke Belakang
 
H A P P Y  N E W Y E A R
 
 
Salam Cinta
 
>>>^<<<
BATMAN
0813.1111.6.999
 
 

Sunday, December 23, 2007

Salah siapa? (ndambleh)

Suatu malam, seorang pencuri berusaha memanjat jendela sebuah rumah yang hendak ia curi. Saat diinjak, kusen jendela patah dan pencuri itu jatuh terjerembab di tanah. Kecelakaan itu mematahkan kakinya. Pencuri merasa dirugikan.

Kemudian ia pergi ke pengadilan menuntut si pemilik rumah.Namun si pemilik rumah mengelak. Katanya, "Tuntut saja tukang kayu yang memasang kusen itu."Tukang kayu dipanggil ke pengadilan dan dimintai pertanggungjawaban. Tukang kayu menjawab, "Memang kusen itu tidak terpasang dengan baik. Tapi itu bukan salahku. Ini karena tukang batu tidak membuat lubang yang cukup untuk ukuran kusenku."

Ketika tukang batu dipanggil, ia mengelak, "Aku lalai memasang batu sesuai dengan ukuran gara-gara perhatianku terganggu oleh seorang perempuan cantik yang sedang lewat di depan jendela itu."

Kemudian, dicarilah wanita cantik yang dimaksud. Setelah wanita itu ditemukan, ia menjawab, "Cantik? Biasanya tak seorang pun menaruh perhatian padaku. Waktu itu aku sedang mengenakan pakaian yang indah. Jadi,kesalahannya terletak pada pakaian yang dicelup dalam aneka warna yang indah."

Hakim menghela nafas dan berkata, "Nah, sekarang kita sudah mendapatkan orang yang menjadi sumber semua kejahatan ini." Lalu ia memerintah, "Panggil tukang celup itu. Ia harus bertanggungjawab atas patahnya kaki pencuri ini."

Lalu dimulailah pencarian atas tukang celup itu. Mereka menemukan bahwa tukang celup yang dimaksud adalah suami wanita tadi, dan ternyata dia adalah pencuri itu sendiri.

Renungan...!

Ini hanyalah perumpamaan .

Kemana pun kesalahan disembunyikan, ia takkan jauh dari pelakunya. Sebagaimana kata pepatah Cina kuno, "Sungai kering, batu pun tampak". 

 
My personal web: www.pujakesula.blogspot.com  or  www.endyenblog.multiply.com 


Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.

Friday, December 21, 2007

Fwd: [SemburatJingga] Ibu

Ibu


Hari ini, 79 tahun yang lalu, dua purnama setelah Kongres Pemuda yang melahirkan Soempa Pemoeda, bertempat di Ngayogyakarta Hadiningrat, berlangsung pula Kongres Perempoean. Untuk mengenang apa yang dilakukan kaum ibu nusantara dalam membingkai pergerakan menuju Indonesia Merdeka yang berlangsung tiga hari itu, ditetapkanlah setiap tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu.

Namun apakah kemuliaan kaum ibu hanya bermakna tatkala mereka mampu secara historik dan patriotik melaksanakan kongres sebagai bagian dari sebuah pergerakan nasional? Harus jujur diakui, nyatanya tidak. Baik secara bersama-sama maupun secara sendiri-sendiri, kaum ibu merupakan soko utama setiap generasi yang mengisi keberadaban pertiwi. Namun sayangnya, peran mahamulia seperti itu, kerap terabaikan, acap kali termarginalkan.

Lihatlah betapa menumpuknya kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), jika kasus tersebut dilaporkan dan mengemuka, tak jarang yang terancam pidana justru perempuannya. Pelecehan dan perundungan seksual, perdagangan perempuan dan berbagai penistaan lain, masih menu santapan utama mereka.

Secara simbolik, agama sudah mengajarkan betapa penting peran ibu dalam keluarga. Surga terletak di telapak kaki ibu. Sayangnya, oleh kaum lelaki, sabda tersebut sering diplesetkan menjadi: surga ada di antara kaki ibu.

Peran kaum perempuan Indonesia, tidak hanya berhenti pada pola tradisional yang mengharuskan mereka hanya mengurus anak dan dapur semata. Kemandirian kaum perempuan Indonesia sudah terbata dalam sejarah. Mereka juga menjadi pilar utama rumah tangga tatkala kaum lelaki patah arang dan tersangkut masalah.

Jika kita berkesempatan berkeliling nusantara, kunjungi pula pusat-pusat kegiatan ekonomi yang ada, maka akan kita temui lebih dari sepertiga pelakunya adalah kaum ibu.

Beberapa saat yang lalu, saya beroleh satu kiriman kisah pendek yang mengharu-birukan perasaan, berikut petikannya:

Ini adalah mengenai Nilai kasih Ibu dari seorang anak yang mendapatkan ibunya sedang sibuk menyediakan makan malam di dapur. Kemudian dia menghulurkan sekeping kertas yang bertulis sesuatu. Si ibu segera membersihkan tangan dan lalu menerima kertas yang dihulurkan oleh si anak dan membacanya.

Ongkos upah membantu ibu:
Membantu Pergi Ke Warung: Rp20.000
Menjaga adik Rp20.000
Membuang sampah Rp5.000
Membereskan Tempat Tidur Rp10.000
Menyiram bunga Rp15.000
Menyapu Halaman Rp15.000
Jumlah : Rp85.000

Selesai membaca, si ibu tersenyum memandang si anak yang raut mukanya berbinar-binar. Si ibu mengambil pena dan menulis sesuatu dibelakang kertas yang sama.
Ongkos mengandungmu selama 9bulan- GRATIS
Ongkos berjaga malam karena menjagamu -GRATIS
Ongkos air mata yang menetes karenamu -GRATIS
Ongkos khawatir kerana selalu memikirkan keadaanmu -GRATIS
Ongkos menyediakan makan minum, pakaian dan keperluanmu -GRATIS
Jumlah keseluruhan nilai kasihku - GRATIS

Air mata si anak berlinang setelah membaca. Si anak menatap wajah ibu, memeluknya dan berkata, "Saya Sayang Ibu".

Kemudian si anak mengambil pena dan menulis sesuatu didepan surat yang ditulisnya: "Telah Dibayar".

Demikianlah petikan surat elektronik yang saya terima, meski itu bukan kisah baru, karena sudah pernah saya muat dalam Koran Anak Sekolah: BintangPelajar, saya selalu tertunduk saat membacanya kembali.

Tidakkah kisah tadi menginsipasi kita akan kemuliaan kasih seorang ibu yang kadang kita abaikan?

Mari untuk menyelamati ibu-ibu kita terkasih pada hari yang berbahagia ini, kita lantunkan beberapa lirik dan menyenandungkannya dengan mesra kepada mereka:


KASIH IBU
Ciptaan: NN

Kasih Ibu
Kepada Beta
Tak Terhingga Sepanjang Masa
Hanya Memberi
Tak Harap Kembali
Bagai Sang Surya Menyinari Dunia



BUNDA PIARA
Ciptaan: Bing Slamet

Bila Ku Ingat Lelah Ayah Bunda,
Bunda piara-piara akan Daku
Sehingga Daku Besarlah

Waktu Ku kecil Hidupku Alangkah Senang
senang dipangku-dipangku di pelukan
serta dicium-dicium dimanjakan
Namanya Kesayangan
...


IBU
Ciptaan: Iwan Fals

Ribuan kilo jarak yang kau tempuh
lewati rintang demi aku anakmu
Ibuku sayang masih terus berjalan
walau tapak kaki penuh darah penuh nanah

Seperti udara kasih yang engkau berikan
Tak sanggup ku membalas, Ibu.

Ingin ku dekat dan menangis di pangkuanmu
sampai aku tertidur bagai masa kecil dulu
lalu doa-doa baluri sekujur tubuhku
dengan apa ku membalas, Ibu

Kalau saja, kita masih sering mendendangkan ketiga lagu di atas, atau mengajarkannya kepada anak-anak kita dan bukannya lagu sms atau kucing garong, sepertinya masih akan ada kedamaian dan kesejukan di lorong rumah kita.

Sayangnya, Hari Ibu cuma ada sehari. Yang 364 hari lainnya adalah hari-harinya kaum lelaki. BATMAN 221207 Subject: [SemburatJingga]

Fwd: FW: [SemburatJingga] Pergilah 2007, Datanglah 2008

Subject: [SemburatJingga] Pergilah 2007, Datanglah 2008

"KUPU-KUPU YANG LUCU
KEMANA ENGKAU TERBANG TIDAKKAH SAYAPMU MERASA LELAH ?"
Tak berasa 2007 segera berhujung. Sebentar lagi bakal semarak terlihat pinus dan cemara baik yang beneran maupun hanya sekadar imitasi bertebaran di pelbagai pusat keramaian. Lagu-lagu yang hanya berkumandang setahun sekali, terdengar lagi. Tak terkecuali, Auld Lang Syne.

Setiap tahun, semakin kemari, segala sesuatunya terasa semakin tak pasti, selain bahwa ia akan diakhiri pada 31 Desember dan dimulai pada 1 Januari. Sekeliling kita pun. Kemarin-kemarin kita masih pasti akan ter kekeh melihat penampilan Agus Basuki. Saat ini jikapun masih ada infotainment yang menayangkannya, yang ada di hati kita adalah keprihatinan, kesedihan dan kehilangan yang mendalam. Apapun yang dulu diucapkannya yang membuat kita sumringah, jika terdengar lagi saat ini hanya akan membuat kita mengurut dada, bahwa satu ketika, kita pun akan mengalami apa yang ia alami.

Ya. Saban orang mungkin saja mengalami apa yang orang lain alami. Tapi, apakah setiap hati juga bisa merasakan apa yang orang lain rasakan?

>>>^<<<

Tiga malam ini -- sebenarnya saya tidak pernah merasa bedanya malam maupun siang, kecuali jika sudah bisa mengirim sms gratis di atas pukul 22.00 -- saya sangat sibuk dengan sms yang masuk dan keluar. Saya data, sekitar 1200-an sms yang datang untuk berucap Selamat Idul Adha, lengkap dengan berbagai bumbu penyertanya. Belakangan saingan saya semakin banyak, hampir setiap orang sudah fasih mengirim ucapan selamat (ber-apa saja) dengan kata-kata yang manis puitis dan atau pantun yang jenaka.

Untung ada sms, gratis (!) pula. Kalau masih seperti tempo dulu harus ngejawab dan ngirim dengan kartu pos, kartu nyentrik, surat atau telegram, berapa dana yang harus ngucur.

Tapi sungguh, tiga malam ini saya merasa bahagia. Bukan hanya para handaitaulan dan sahabat-sahabat jiwa di sekitar saja yang mengirim salam, bahkan yang jauh di negeri seberang dan yang baru menunaikan wuquf di Arafah pun tak ketinggalan. Ucapan salam, betapapun bersahajanya, telah membuktikan bahwa kita masih diingat dan lantas akan mengingat sesiapa itu, meneruskan tali silaturahim. Dan untuk kebahagiaan yang sangat seperti itu, sungguh jari pegal maupun dana bukanlah penghalang.

>>>^<<<

Bukan juga penghalang, jika jarak yang memisahkan suatu tempo mendadak harus diperdekat. Bersamaan dengan saat saya menyaksikan kambing dan sapi disembelih, ada khabar salah seorang keponakan saya sedang melangsungkan pernikahan.

Kebahagiaan yang paripurna. Meski juga terselip kecut rasa, bahwa di waktu yang sama, saya sedang tidak dalam kapasitas bisa memperpendek jarak. Jadinya hanya restu dan doa saja yang mewakili saya untuk menjemput hari bahagia Ananda Maryo dan mempelainya.

>>>^<<<

Doa dan restu juga yang senantiasa kita harapkan dalam memulai sesuatu. Pun termasuk tahun yang menjelang. Doa demi tercapainya harapan dan restu demi proses pencapaiannya.

Sama dengan yang hendak berangkat dalam kancah pilkada. Doa dan restu tentu menjadi domain utama. Karena, sebagaimana awal tulisan ini sudah menyebutkan, ketidakpastian semakin akrab dengan keseharian kita. Tidak pasti bahwa yang sudah banyak janji bisa menepatinya. Tidak pasti yang sudah mengeluarkan dana banyak bisa membeli simpati pemilih. Tidak pasti juga yang tampang alim pasti kelakuannya benar. Tapi yang paling heboh, karena setahun yang lalu belum masuk kategori, mulai 2007 ternyata tidak pasti incumbent bakal memenangi pilkada.

Untuk menunjuk, mempercayai seseorang sebagai junjungan kita, memang tidak ada kata main-main, coba-coba. Kita harus memastikan dengan segala kepastian, siapa yang layak kita sampiri kepercayaan untuk menerima doa dan restu kita, menerima anugrah wahyu keprabon, tapi juga sekaligus tanggungjawab dan amanat kita.

>>>^<<<

Kepemimpinan memang tidak bisa lahir secara instan. Meski oleh Sang Pencipta, sesungguhnya ia telah dipersiapkan. Tapi ia toh harus tetap melalui proses.

Nabi Ibrahim as. kesetiaannya tetap saja diuji, meski terbukti bahwa ia memang nabi yang setia. Setelah mendapatkan anugerah seorang putra, Allah swt meminta kembali anak tersebut. Betapa hebatnya goncangan dalam hati Ibrahim. Namun cintanya pada Sang Khalik mengalahkan segala egoisme dan prasangkanya. Keimanan dan ketaatan Ibrahim as, keikhlasan dan ketaqwaan Ismail as, sungguh masih sangat relevan untuk menginspirasi hidup dan kehidupan kita untuk semakin cinta pada Allah dan sesama.

Selang sepekan, hal yang sama juga akan dijumpai oleh kaum Kristiani. Seorang anak manusia yang sudah Tuhan siapkan sebagai raja, nyatanya lahir dalam kesahajaan, di palungan berteman ternak dan beralaskan jerami. Terpisah dari keramaian dan hanya diselimuti keheningan ambang malam. Yesus Kristus ( Isa Almasih) pun menjalani proses itu. Bukan hanya dicoba oleh iblis, tapi justru Ia pun harus mengalami penistaan dari manusia, makhluk yang sesungguhnya akan Ia selamatkan. Kemaharajaannya pun diperolok dengan sebuah mahkota yang dirangkai dari belukar duri.

Tidak penting, melihat sebuah keteladanan dari sudut yang mana. Pun demikian halnya dengan kepemimpinan. Keteladanan dalam kepemimpinan akan tetap menjadi permata zaman meski mungkin awal-mulanya ia disangkalkan.

>>>^<<<

Demikian tahun demi tahun datang dan berlalu. Bukan sebuah ritual jika kita tergerak untuk menjalani pergantiannya dengan segala macam bentuk aktivitas. Ia tidak akan menjadi haram karena memang tidak dilarang. Pun tidak lantas menjadi wajib, karena memang tidak pernah di sunnah-kan.

Saat lonceng gereja natal berhenti bertalu, maka sangkakala tahun baru akan menyeruak segala penjuru. Auld Lang Syne, mungkin masih terdengar merdu dan menghadirkan haru. Menyempatkan rasa sesak menyela di dada, menghadirkan bening menenggelamkan air mata. Ada kesunyian menyapa di tengah gegap gempita. Ada kerinduan absurd tiba, entah terhadap siapa, entah kepada apa.

Namun, semua itu acap cuma sejenak. Seiring dengan berlalunya Auld Lang Syne, tatkala countdown telah mampir pada hitungan nol, tatkala lampu kembali benderang, tatkala terompet kembali mendentang, tatkala kembang api memecah angkasa, tatkala itu segala suka cita kembali menjelma, meninggalkan ketidakpastian yang tetap menganga dan terpentang di tahun yang menjelang.
Ada doa yang tak pernah usai kupanjatkan, ada restu yang tak kunjung selesai kuhamparkan. Aku tak merasa lelah untuk itu, karena kupu-kupu seperti dalam nyanyian yang sangat disukai Radhva, sang Batman Junior pun tak pernah lelah. Semua itu adalah untuk kesejahteraan dan kebahagiaan orang-orang yang tercinta, para handaitaulan, sahabat-sahabat jiwa, serta sekalian anak-anak bangsa.
Silakan Datang Tahun 2008. Semoga segalanya menjadi lebih baik ke depan. THERIQA 211207



--
dear all:

Selamat Menjelang 2008

Sepenuh Cinta,

>>>^<<<

BATMAN

andretheriqa@gmail.com 0813.1111.6.999 http://www.semburatjingga.blogspot.com/ http://www.andretheriqa.multiply.com/

Wednesday, December 19, 2007

Kenapa engkau, Adam (2)

Kemudian syaitan membisikkan pikiran jahat kepadanya dengan berkata: ''Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa?'' (QS Thaha [20]:120) Kenapa engkau tergoda bujuk rayu itu, Adam? Bukankah Allah, seperti kisah para ulama, telah melarangmu agar tidak tergoda bujukan syaitan untuk memakan buah khuldi. Namun engkau mengingkarinya sehingga tidak sedikit ulama maupun sebagian keturunanmu menyesali tindakanmu.

Dengan suara murung, mereka mengutip ayat Al-Quran: Maka keduanya memakan dari buah pohon itu, lalu nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) surga, dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan sesatlah ia. (QS Thaha [20]:121). Tak mengherankan bila ada yang menggugatmu: Kenapa engkau makan buah khuldi itu? Tapi, wahai bapak daripada manusia, engkau tidak perlu berkecil hati. Saya setidaknya memaklumi tindakanmu tersebut. Betul, Allah telah mengingatkanmu, betapa iblis yang enggan sujud kepadamu akan senantiasa menggoda.

Iblis bertekad mengeluarkanmu dari surga yang tidak akan membuatmu kelaparan, dahaga maupun telanjang dan terpanggang terik matahari. Surga sesungguhnya merupakan kenikmatan tiada bertara. Tak mengherankan bila iblis berusaha mengeluarkanmu dari "kehidupan yang nikmat" tersebut. Ia pun melancarkan tipu daya, misalnya, dengan dalih bahwa buah dari pohon Syajaratulkhuldi akan mengekalkan segenap kenikmatan yang engkau cicipi. Engkau adalah bapak daripada manusia di bumi. Bukankah kami seperti dirimu menerima hawa nafsu yang menjadi pembeda dengan malaikat. Hawa nafsu yang menghuni bilik hati senantiasa menyebabkan manusia terpedaya oleh kemauannya sendiri.

Hawa nafsu menyebabkanmu seperti juga diri kami ini menyukai kenikmatan yang mapan. Tiada seorang manusia pun menginginkan kesengsaraan. Akibatnya? Mulai dari dirimu ya Adam hingga kepada kami sebagai keturunanmu berlomba-lomba mencoba mengekalkan kemapanan dan kenikmatan tersebut. Tak sedikit di antara kami menjadi sosok yang serakah. Lihatlah: berapa banyak keturunanmu di penjuru bumi, seperti dirimu yang pernah tergoda iblis, lebih mengikuti dorongan hawa nafsu (amarah). Allah pun telah mengingatkan seperti firman berikut: Kehidupan dunia telah menipu mereka dan mereka menjadi saksi atas diri mereka sendiri (QS Al An'aam [6]:130). Begitupun dengan firman yang artinya: Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan (QS Ali Imran [3]:185).

Maka mereka yang tertipu dengan kehidupan dunia melakukan pelbagai cara demi mendapatkan kesenangannya. Ada yang melakukan perbuatan keji seperti menyingkirkan lawan, demi mengekalkan kekuasaan yang menjamin kenikmatan dan kemapanan. Lainnya meraup keuntungan melalui cara-cara yang dilarang agama, seperti melakukan korupsi ataupun memekarkan anggaran untuk kemudian dikantongi, demi terjaminnya kehidupan yang mapan. Bahkan, tidak sedikit yang menjadi musyrik: mendatangi dukun atau menyimpan niat menyeleweng ketika berziarah ke kuburan demi mengekalkan kemapanan.

Bukankah sejatinya mereka mempersekutukan Allah ketika meminta-minta kepada zat gaib (jin dan sebagainya) lainnya? Seperti dirimu Adam, tidak sedikit keturunanmu ingin mengekalkan surga di dalam kehidupan, semasa masih di dunia. Akibatnya? Sepertimu Adam, banyak keturunanmu yang tidak memiliki azam (kemauan kuat) untuk menggenggam amanah Allah. Bahkan tidak sedikit justru lupa terhadap janji-amanah ketika hendak dilahirkan ke bumi. Tapi, kenapa engkau makan buah khuldi itu, Adam? Bukankah keinginan mengekalkan nikmat surga menyebabkanmu justru keluar dari surga. Allah berfirman: ''Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama, sebagian dari kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. (QS Thaha [20]:123).

Mungkin sebagian ulama, bahkan, keturunanmu menyesalkan kelalaianmu tersebut. Namun, ya bapak manusia, aku justru ingin memahami kelalaianmu: betapa seperti dirimu, manusia senantiasa mengalami pertempuran batin. Betapa kehidupan di dunia yang penuh tipu daya menyebabkan manusia senantiasa bertarung: terus menerus berjuang menaklukkan nafsu amarah, memerangi kehinaan dosa yang membayangi kehidupan. Pertempuran tersebut menyebabkan manusia berusaha memahami makna kesalahan untuk meraih kebenaran. Pertarungan demi pertarungan dalam menaklukkan nafsu amarah, menyebabkan manusia terus menerus menebar kebajikan, demi meraih maqam kemuliaan.

Maka, wahai Adam, semestinya kami sebagai keturunanmu sudi memberi makna atas kelalaianmu memakan buah khuldi. Kelalaian tersebut, ya bapak manusia, sejatinya mengingatkan kami agar merindukan kebenaran ketika bergelimang kesalahan. Bukan terlena dengan kemaksiatan dan kelalaian. Dengan senantiasa melakukan pertempuran melawan kebatilan dan hawa nafsu amarah, justru di situlah keagungan manusia. Engkau ya Adam, telah mengajari kami terhadap makna pencaharian kebenaran (ibadah), ketika memakan buah khuldi.

Kubayangkan ya Adam: gigitan pertamamu terhadap buah khuldi, sejatinya merupakan awal pertempuran abadi manusia di bumi dalam mencapai maqam kemuliaan. Maka, wahai bapak dari segenap umat manusia, doakanlah keturunanmu yang terserak di bumi agar tidak semata-mata terpana untuk menggigit buah khuldi tetapi memaknai akibat kelalaianmu itu demi mencapai kemuliaan dalam menghampiri-Nya. Bukankah engkau setelah "tragedi khuldi" itu menjadi orang yang dekat pada-Nya. Betapa kami, para keturunanmu, mengidamkan kedekatan sepertimu itu! ( Rudy Harahap )

Kenap Engkau, Adam

Mengapa engkau campakkan kemapanan hidupmu, Adam? Bukankah kemapanan namanya, di saat engkau memiliki rumah dan kendaraan bermotor bersama pekerjaan yang mencetak jutaan rupiah, ketika banyak penduduk di Ibukota hanya memiliki sepotong malam untuk bermimpi terlelap di bangunan bernama rumah, bukan sepotong kardus di pinggiran kali seperti yang dihuni. Lihatlah: tubuh mereka yang ringkih, masih ngilu akibat menjadi ikan pindang di ruang bus kota yang tidak pernah memberikan hak asasi kemanusiaan?

Apa yang engkau cari Adam? Bukankah engkau telah memiliki sejumlah kriteria kehidupan bermarwah: sejawat yang menyayangi sekaligus diam-diam menggagumi kemampuanmu. Bukankah engkau pun mencintai pekerjaanmu karena tidak membuatmu menjadi robot ketika banyak penduduk Jakarta bekerja seperti mesin: mereka dipaksa menulikan telinga dari nurani jika tidak ingin kehilangan kedudukan. Tidak sedikit di antaranya, bahkan, kehilangan keagungan kemanusiaan ketika mesti menjulurkan lidah kepada atasan.

Ada apa denganmu Adam, ketika istrimu Hawa memiliki juga pekerjaan mapan, sesuatu yang menjadi syarat ideal bagi kehidupan di kota metropolitan? Bahkan, istrimu yang dinilai cemerlang, kembali diangkat menjadi atasan. Bukankah menjadi pimpinan pada unit kerja merupakan prestasi bagi ukuran kerja modern? Anehnya, istrimu justru menolak jabatan, ketika setiap orang di negeri ini berambisi menjadi pimpinan.

Kenapa engkau Adam bersama istrimu Hawa? Apakah engkau seperti Adam yang pertama kali di bumi, tidak mampu meredam hawa nafsu, sehingga menolak kenyamaman surga dengan memakan buah khuldi? Kehidupanmu yang laiknya "surga" pun kini engkau campakkan Adakah engkau pun seperti bapakmu Adam, tergoda untuk meraih kehidupan yang melebihi surga, sehingga membuang air di tempayan ketika mengharapkan hujan?

Sejawatmu, bahkan handai taulanmu, khususnya yang cara berpikirnya terbelenggu paradigma modern menilai, engkaulah sosok yang tidak tahu berterimakasih, Adam! Bukankah keputusanmu melipat kemapanan hidup, lalu berkemas-kemas pergi, seperti seseorang yang tidak bersyukur kepada kekinian hidup? Jangan menyalahkan cara berpikir mereka, Adam!

Paradigma berpikir modern telah mengajarkan, seseorang yang kembali ke bangku pendidikan, tentu akibat tidak puas dengan kehidupan kekinian, sehingga kembali bersekolah untuk meraih kehidupan yang lebih cemerlang. Cara berpikir demikian, wahai Adam, telah tersemai sejak zaman penjajahan: sekolah menjadi lampu Aladin yang membebaskan orang dari belenggu kebodohan. Kebodohan berarti juga kemiskinan. Dengan demikian, mengutip paradigma berpikir tersebut, seseorang yang bersekolah akan menggenggam kecemerlangan hidup berkat ijazah yang dikantonginya.

Maka Adam, engkau menyusut pipimu yang basah, ketika mengetahui sejawat dan handai taulanmu terbelenggu paradigma modern. Memang, bagi mereka yang tidak mampu melihat dengan mata hati, akan keliru menebak keputusanmu untuk hijrah. Paradigma modern tidak mampu menalar keputusanmu: di saat engkau pamit untuk sekolah sesungguhnya engkau ingin memulai pengembaraan spiritual.

Engkau seperti juga sejawat dan handai taulanmu terlampau lama dibelenggu paradigma modern dan matematis: jika tidak memiliki pekerjaan tetap berarti tidak memiliki pendapatan sehingga sama dengan menggali kubur sendiri. Begitupun kehidupan bermarwah identik dengan kedudukan yang tinggi: berapa banyak rumah dan mobil maupun deposito. Hidup bermarwah identik dengan kata memiliki kebendaan. Budaya materialisme menyebabkan ukuran sukses semata-mata berdasarkan benda fisik yang dimiliki.

Memiliki berarti menguasai. Pemilikan dengan citarasa penguasaan, menyebabkan orang enggan kehilangan. Dengan citarasa demikian, membuatmu tidak pernah nyaman dalam setiap penerbangan, karena membayangkan: pada ketinggian berapakah, pesawat ini terhempas? Hempasannya akan memisahkanmu dari segenap yang dimiliki. Betapa menyiksa ketika merasa sangat memiliki.

Maka siksaan yang mendera itu, menyurut ketika engkau untuk pertama kali rela bersujud di Hijir Ismail, ketika ribuan kaki hilir mudik di sisi kepalamu. Sesaat hendak sujud, cara berpikir modernmu yang congkak masih sempat melintas: di saat sujud, kepala merendah sehingga membuka peluang untuk diinjak orang. Bukankah Hijir Ismail tidak pernah sepi ketika musim haji? Tapi, wahai Adam yang bercitarasa hidup modern, Allah seketika menanamkan rasa ikhlas yang menanggalkan kecongkakan hidup modernmu, sehingga engkau rela sujud sembari menyadari kehidupan ini milik Allah. Maka Adam, itulah sujud pertamamu yang ikhlas dan tawakkal, merendahkan kepala di sekeliling kaki orang. Di Hijir Ismail, Adam, engkau menyadari penjungkirbalikkan tatanan nilai modern ketika seseorang melakukan pembelajaran spritualisme.

Dengan modal sujud di Hijir Ismail, engkau pun memulai pengembaraan ruhani, di negeri hijrah. Di saat tidak aktif bekerja, dihapuskan jaminan masa depanmu dari kantor yang selama ini memberikan perlindungan keamanan dan kenyamanan yang seringkali dapat menimbulkan kecongkakan, engkau menemukan sejatinya manusia itu lemah. Betapa banyak kita menutupi kelemahan diri di balik kekayaan materi: merasa sangat berkuasa ketika duduk di kursi pimpinan ataupun berlindung di dalam rumah mewah. Tapi, pernahkah kita mencoba sedetik saja kehilangan sihir materi itu, untuk menyadari siapa diri ini? Engkau kian menyadari, manusia menjadi serakah dan semena-mena, karena sejatinya takut pada kelemahan diri sendiri. Agar mampu berdamai dengan kelemahan diri, orang perlu merasa miskin, pahitnya ditindas.

Hari-harimu kini Adam adalah hari-hari yang kehilangan sihir materi. Engkau semakin menyadari betapa lemah manusia, bahkan, sekadar untuk menggenggam masa depannya. Apa yang kita miliki ternyata fana, semua milik Allah. Maka di negeri hijrah, engkau belajar tawakkal ---- bukan sekadar mahir mengucapkannya ---- dalam kelemahanmu sebagai manusia. Engkau di saat berusaha, senantiasa menyerahkan sepenuhnya kepada Allah sembari meyakini janji-Nya: Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya (QS Ath Thalaaq [65]:3). Di saat demikian adakah lagi gunanya merasa congkak dengan kepemilikan materi? Menyadari kelemahan diri, membuat orang menjadi lebih tawakal.
Engkau pun belajar ikhlas dari kehidupanmu sendiri. Bukan sekadar mahir mengucapkannya. Bukankah kehidupanmu kini dengan kemarin bagaikan langit dan bumi? Keikhlasan menyebabkan seseorang tetap lelap tidurnya ketika kasurnya yang semula springbed berubah menjadi tilam biasa. Bukankah keikhlasan namanya, ketika seseorang merasa tetap terhormat makan bersila di lantai, ketika sebelumnya di meja kaca? Keikhlasanlah namanya, bila kita rela menyerahkan barang milik sendiri untuk kenikmatan orang lain, meski akibatnya kita kehilangan kemewahan diri.

Maka Adam, seperti takwil tongkat yang diuraikan Sayid Muhammad Mahdi Thabathaba'I Bahrul Ulum di bukunya As-Sair Wa As-Suluk ----''barangsiapa yang telah mencapai usia 40 tahun dan belum mengambil tongkat, maka ia telah bermaksiat'' ---- engkau pun menggenggam tongkatmu untuk memulai pengembaraan roh. ( Rudy Harahap )

Esensi Kurban adalah Ketaatan

Berikan kepada-Nya yang terbaik, sebab sesungguhnya Sang Maha Pemilik tidak membutuhkan apa pun dari kita. Kitalah yang selalu yang membutuhkan-Nya.
Sejarah qurban itu dibagi menjadi tiga, yaitu zaman Nabi Adam AS; zaman Nabi Ibrahim AS; dan pada zaman Nabi Muhammad SAW. Pada zaman Nabi Adam AS, kurban dilaksanakan oleh putra-putranya, Qabil dan Habil. Kekayaan yang dimiliki oleh Qabil mewakili kelompok petani, sedang Habil mewakili kelompok peternak. Saat itu sudah mulai ada perintah, siapa yang memiliki harta banyak maka sebagian hartanya dikeluarkan untuk kurban.

Sebagai petani Qabil mengeluarkan kurbannya dari hasil pertaniannya dan sebagai peternak Habil mengeluarkan hewan-hewan peliharaanya untuk kurban. Qabil mengeluarkan kurban yang terbaik ternak yang gemuk dan sehat Habil melakukan sebaliknya.
"Ceritakan kepada mereka kisah kedua putra Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan qurban, maka diterima dari salah seorang dari meraka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil), Ia berkata, "Aku pasti membunuhmu!" Berkata Habil, " Sesungguhnya Allah hanya menerima (kurban) dari orang-orang yang bertakwa". (QS Al-Maidah [5]: 27).

Kisah kurban kedua adalah pada zaman Nabi Ibrahim AS. Ia bermimpi mendapat perintah dari Allah supaya menyembelih putranya Ismail AS. Ketaatannya diberi imbalan dengan Allah menyelamatkan Ismail dan menggantinya dengan seekor hewan ternak yang besar.
Pada zaman Nabi Muhammad SAW, perintah kurban ditegaskan dalam Alquran surat Al-Kautsar ayat 1-3, "Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadanya nikmat yang banyak, Maka dirikanlah sholat karena Tuhanmu, dan Berkurbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus."

Esensi kurban bukanlah menyembelih hewan setahun sekali, namun ketaatan penuh atas seluruh perintah Allah SWT. Berikan kepada-Nya yang terbaik, sebab sesungguhnya Sang Maha Pemilik tidak membutuhkan apa pun dari kita. Kitalah yang selalu yang membutuhkan-Nya. Allah menguji keimanan kita seperti menguji keimanan Ibrahim dengan memerintahkan menyembelih Ismail AS. Allah tidak membutuhkan darah dan dagingnya. Dia sekadar menguji keimanan Ibrahim AS dengan perintah yang berat itu, ujar Direktur Eksekutif LAZIS Al Azhar Peduli Umat, Anwar Sani, Ahad (9/10).

Filosofi ini berlaku hingga hari ini. Di saat kebutuhan ekonomi masyarakat semakin materialistis, Allah menguji kita untuk berkurban. Tentu akan terasa berat bagi yang mementingkan urusan dunia. Namun akan menjadi ringan saat kita taat kepada-Nya. Motivasi lainnya dengan kurban kita akan berbagi dengan masyarakat dhuafa di pedalaman dan korban bencana. Insya Allah terwujud nilai silaturahim yang luar biasa.

Sekretaris Koordinasi Dompet Dhuafa Republika Yuli Pujihardi mengatakan sekarang ini saat yang terbaik untuk berkurban, di tengah-tengah banyaknya musibah yang menimpa bangsa Indonesia. Kurban menjadi lebih bermakna saat orang tengah mengalami kesulitan, daging hewan kurban dapat menjadi penyejuk hati mereka orang-orang yang tengah ditimpa berbagai musibah tersebut, ujarnya.

Bagaimana menyalurkannya? Saat ini, banyak lembaga amil zakat yang mengoordinasi kurban untuk didistribusikan di daerah-daerah yang membutuhkan. Misalnya saja, LAZIS Al Azhar Peduli Umat membuat program Qurban by Request memberikan pilihan kepada para pekurban untuk memilih daerah yang dituju ke 20 propinsi.

Prioritas distribusi, kata Sani daerah rawan pangan dan pascabencana. Program ini telah dipersiapkan tiga bulan lalu. Artinya peternak sudah siap-siap menggemukkan kambing dan sapi melalui program pemberdayaan, sehingga kita dapat memprediksi harga pada hari H, ujarnya. Program yang sama sudah dilakukan sejak dulu oleh Dompet Dhuafa. Bahkan untuk tahun ini, kurban tak hanya didistribusikan di daerah miskin di Tanah Air, tapi juga di manca negara, yaitu di Pulau Mindanao (Filipina) dan Kamboja.

Sedangkan Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam (FOSSEI) bekerjasama dengan ACT (Aksi Cepat Tanggap) tahun ini bekerjasama menggulirkan program 'Qurbanku’ untuk korban bencana alam dan konflik sosial. Berkurban tak harus di kandang sendiri kan? dam
Syarat dan Adab Berkurban
Syarat hewan kurban adalah:-Hewan sehat, tidak cacat misalnya pincang, tidak buta, telinganya tidak rusak dan tidak kurus serta ekornya tidak terpotong.-Umur hewan untuk kurban domba atau kambing yang tekah berumur satu tahun atau lebih yang telah bergenti gigi)sapi atau kerbau yang telah berumur dua tahun atau yang tekah berganti gigi.

-Penentuan umur kambing atau domba dapat dilakukan dengan memperhatikan pergantian gigi-gigi pertama menjadi gigi terasah. Adab Menyembelih:- Menghadapkan kepala hewan kurban ke arah kiblat - Membaca bismillah- Membaca shalawat atas Nabi Muhammad SAW- Membaca takbir (Allahu Akbar)- Berdoa, ''Ya Allah, ini perbuatan dari perintah-Mu, saya kerjakan karena-Mu, terimalah oleh-Mu amalku ini.''( )

Tuesday, December 18, 2007

Selamat Hari Raya Idul Adha

SELAMAT HARI RAYA IDUL ADHA 1428 H
SEMOGA DENGAN PERANTARA HARI RAYA QURBAN INI
KITA SELALU DEKAT DENGAN ALLAH
DEKAT DENGAN RAHMAT DAN KERIDHOANNYA
 
MINAL 'AIDIN WAL QORIBIIN
TAQOBBALALLAHU MINNA WAMINKUM
SIYAMANA WA SIYAMAKUM, TAQORRUBANA WA TAQORRUBAKUM
 
Semoga Allah menerima tiap-tiap kurban hambaNYA dan menjadikan haji bambaNYA sebagai Haji yang Mabrur, serta memberi kemampuan kepada setiap hambaNYA yang belum mampu menunaikannya, menjadi mampu dan menghendaki untuk memnunaikannya.
(hari ini idul adha di Saudi)
Komarudin Evendi
(KSA)
My personal web: www.endyenblog.multiply.com 


Never miss a thing. Make Yahoo your homepage.

Fanatik dan Toleran

Dalam hadis riwayat At-Tirmidzi diceritakan suatu ketika Nabi Muhammad SAW bertemu dengan seorang musyrik yang bernama Hushein. Beliau bertanya, ''Wahai Hushein, berapa tuhan yang Anda sembah sekarang?'' Hushein pun menjawab, ''Tuhanku ada tujuh, yang enam berada di bumi dan yang satu berada di langit.''

Mendengar jawaban orang musyrik yang demikian itu, Nabi Muhammad sebagai pembawa akidah tauhid, tidak marah dan tidak pula merasa tersinggung. Beliau cukup memaklumi, seorang musyrik bertuhan banyak. Kemudian beliau melanjutkan pertanyaannya, ''Kalau dalam keadaan genting, tuhan yang mana yang Anda panggil?'' Hushein menjawab, ''Yang di langit.''
Demikianlah, Rasulullah melanjutkan percakapan bersama Hushein dengan asyiknya. Tak ada amarah, apalagi sumpah serapah. Itulah salah satu contoh sikap toleran Nabi Muhammad memaklumi dan tidak pernah melecehkan keyakinan orang lain. Justru dengan dakwah dan sikap beliau yang seperti itulah pada akhirnya Hushein masuk Islam.

Maka, bila kita berada di tengah masyarakat yang heterogen dengan berbagai keyakinan dan kepercayaan agamanya, kita tidak perlu merasa tersinggung kalau ada orang berbeda pandangan dengan kita. Tidak usah tersinggung bila ada pihak yang berbeda keyakinan dengan kita. Rasulullah tidak melecehkan keyakinan mereka sebagaimana Beliau pun tak ingin jika akidahnya dilecehkan.

Suatu ketika beberapa orang musyrik mengajak Nabi Muhammad berkolaborasi. Aturannya, suatu saat mereka akan mengikuti kegiatan peribadatan Nabi Muhammad, namun di saat lainnya Nabi Muhammad harus datang ke tempat mereka untuk mengikuti peribadatan mereka. Beliau menolak mentah-mentah gagasan tersebut dengan mengatakan salah satu cuplikan Alquran surat Al-Kafirun, ''Lakum diinukum waliya diin, bagimu agamamu dan bagiku agamaku.''

Dalam urusan akidah, sama seperti Rasulullah, maka kita harus fanatik; meyakini dan membela agama yang dianutnya. Wajar-wajar saja kalau orang itu fanatik terhadap keyakinannya. Rasulullah SAW secara tersirat mengajarkan pada kita makna kerukunan beragama, bukan berarti mencampuradukkan ajaran aneka agama. Kerukunan antarumat beragama adalah setiap orang bisa hidup rukun bersama-sama dalam satu masyarakat. Namun, mereka tetap teguh pada keyakinan masing-masing dan menghormati keyakinan orang lain. Begitu semestinya tatanan dalam masyarakat yang heterogen. Wallahu a'lam bish-shawab.

Nasihat Ibnu Abbas

Salah satu sahabat kesayangan Nabi SAW adalah Ibnu Abbas. Sejak kecil dia sudah sangat dekat dengan Nabi SAW, sehingga Nabi SAW sangat mencintai dia dan mendoakannya untuk menjadi seorang yang faqih dalam masalah agama. Hasil dari doa tersebut, dia menjadi seorang sahabat yang ahli dalam ilmu tafsir, fikih, dan tercatat sebagai sahabat kelima yang paling banyak meriwayatkan hadits setelah Abu Hurairah, Ibnu Umar, Anas bin Malik, dan Aisyah.

Dari sekian banyak nasihat yang beliau tuangkan dalam beberapa atsar-nya, ada empat nasihat sekaligus amalan yang paling dicintai oleh beliau, sebagaimana yang dikutip oleh Dr Umar Abdul Al-Kafi dalam bukunya Afaatu al-Lisaan. Di antara nasihat-nasihat itu adalah, pertama, supaya umat Islam senantiasa berkata dalam hal yang bermanfaat, sehingga dengan keterjagaan lisannya, setiap ucapan yang keluar dari mulut mengandung hikmah dan ilmu yang bermanfaat.

Kedua, selain berkata dalam hal-hal yang bermanfaat, dia juga menekankan untuk bertutur kata yang baik dan sopan dan melarang untuk berbantah-bantahan dengan cara dan bahasa yang kasar. Hal ini sejalan dengan syarat berdakwah yang baik, sebagaimana firman Allah SWT, ''Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.'' (QS Annahl [16]:125)

Ketiga, meminta kepada keluarga atau teman terdekat untuk selalu mengingatkan kita jika terdapat kesalahan dan kelakuan yang tidak mereka sukai. Begitupun dia menasihatkan untuk selalu gampang memaafkan kesalahan seseorang. Dengan saling mengoreksi dan gampang memaafkan, kita akan senantiasa sukses menjalin kekerabatan dengan siapapun.

Keempat, hendaklah bergaul dengan sesama dengan kelakuan yang baik dan yang mereka sukai, sebagaimana diri kita sendiri ingin digauli oleh orang lain dengan kelakuan yang baik dan yang kita sukai. Saling menghormati, mencintai, kelembutan, dan kesopanan merupakan fitrah yang paling dicintai oleh semua manusia.

Keempat amalan di atas merupakan kunci sukses Ibnu Abbas menjadi ulama yang sangat berpengaruh baik di kalangan sahabat ataupun bagi umat Islam pada umumnya. Selain itu dia juga mejadi seorang yang dicintai banyak orang.

Kurban dan Korban

Secara etimologi, kurban atau qurban berarti mendekatkan diri. Secara terminologi kurban berarti berjuang secara benar atas dasar takwa dan sabar, baik harta, tenaga, maupun jiwa dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah serta memperoleh keridhaan-Nya. Seringkali harta, tenaga, dan jiwa menjadi 'korban', belum menjadi 'kurban.' Hal ini lantaran dikeluarkannya bukan atas dasar takwa, sabar, dan ikhlas karena Allah.
Sebagaimana peristiwa pada suatu Hari Raya Idul Adha ada salah seorang sahabat Nabi yang bernama Abu Burdah menyembelih domba sebelum pelaksanaan shalat Idul Adha. Sehingga, ia hanya disebut berkorban belum berkurban, karena melakukan amal perbuatan tanpa melalui perintah dan aturan Rasulullah SAW. Ada juga peristiwa hijrahnya Muhajir Ummu Qeis -- hijrah karena terpikat wanita ia bukan kurban tapi hanya korban, niatnya bukan karena Allah.
Memurnikan niat dalam setiap amal merupakan langkah awal dari penyucian jiwa dan persyaratan diterimanya ibadah kurban seseorang (QS Al-Bayyinah [98]: 5). Dalam satu hadis Umar bin Khathab menceritakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, ''Sesungguhnya amal perbuatan bergantung pada niatnya, dan setiap orang memperoleh apa yang diniatkannya. Barangsiapa niat hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya hanya kepada Allah dan Rasul-Nya. Sebaliknya, barangsiapa niat hijrahnya kepara urusan dunia, niscaya hijrahnya sesuai dengan apa yang telah diniatkannya.'' (HR Khamsah).
Sejarah telah mencatat tentang kurbannya Qabil yang ditolak Allah karena tidak ikhlas dan kurbannya Habil yang diterima Allah karena ikhlas (QS Al-Maidah [5]:27). Dialog Nabi Ibrahim dengan Nabi Ismail menggambarkan bahwa keduanya berkurban, Nabi Ibrahim bertanya, ''Wahai Anakku, Sesungguhnya aku bermimpi menyembelihmu. Maka, pikirkanlah bagaimana pendapatmu.'' Nabi Ismail menjawab, ''Wahai ayahku, kerjakanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu, insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.'' (QS Ash-Shaffat [37]:102).
Kurban seseorang diterima karena atas dasar takwa dan keikhlasan, bukan karena besarnya timbangan daging dan darah hewan yang disembelih. (QS Al-Hajj [22]:37). Jelasnya kurban bukan hanya sekadar menyembelih hewan kambing, domba, qibas, sapi, kerbau, atau unta setiap Hari raya Idul Adha dan Hari Tasyrik (10 s/d 13 Dzulhijjah) tetapi kurban merupakan pola dasar dan pedoman hamba Allah yang beriman dalam berbagai segi kehidupan.(republika 18-des-07)

Saturday, December 15, 2007

Khasiat Kegunaan Soft Drink

Sekedar info, betul/tidak tergantung anda menyikapinya. ....Macam2 kegunaan Soft Drink!
Untuk membersihkan toilet : Tuangkan sekaleng Coca-Cola ke dalam toilet. Tunggu sejam, kemudian siram sampai bersih. Asam sitric dalam Coca-Cola menghilangkan noda - noda dari keramik. Untuk membersihkan karburator mobil : Campur sekaleng Coca-Cola ke dalam karburator. Panaskan mesin 15-30 menit. Dinginkan mesin, setelah itu buang air karburator. Anda akan melihat karat yang rontok bersama air tersebut. Untuk menghilangkan titik-titik
karat dari bumper /chrome mobil : Gosok bumper dengan gumpalan alumunium foil yang direndam dalam Coca-Cola. Untuk membersihkan korosi dari terminal aki mobil : Tuangkan sekaleng Coca-Cola diatas terminal aki untuk membersihkan korosi. Untuk melonggarkan baut yang berkarat : Gosokkan kain yang direndam dalam Coca-Cola pada baut yang berkarat. Untuk menghilangkan noda lemak pada pakaian : Tuangkan sekaleng Coca-Cola kedalam tumpukan cucian yang bernoda lemak, tambahkan detergent, dan putar dengan normal. Coca-cola/Pepsi akan menolong menghilangkan noda lemak.

Untuk Perhatian Kita........ ...

PH rata-rata dari soft drink, Coca-Cola & Pepsi adalah 3.4. Tingkat keasaman ini cukup kuat untuk melarutkan gigi dan tulang! Tubuh kita berhenti menumbuhkan tulang pada usia sekitar 30th. Setelah itu tulang akan larut setiap tahun melalui urine tergantung dari tingkat keasaman makanan yang masuk. Semua Calcium yg larut berkumpul di
dalam arteri,urat nadi, kulit, urat daging dan organ, yang mempengaruhi fungsi ginjal dalam membantu pembentukan batu ginjal.
Soft drinks tidak punya nilai gizi (dalam hal vitamin dan mineral). Mereka punya kandungan gula lebih tinggi, lebih asam, dan banyak zat aditif seperti pengawet dan pewarna. Sementara orang suka meminum soft drink dingin setelah makan,
coba tebak apa akibatnya? Tubuh kita mempunyai suhu optimum 37 supaya enzim pencernaan berfungsi. Suhu dari soft drink dingin jauh di bawah 37,terkadang mendekati 0. Hal ini mengurangi keefektivan dari enzim dan memberi tekanan pada sistem pencernaan kita,mencerna lebih sedikit makanan. Bahkan makanan tersebut difermentasi. Makanan yang difermentasi menghasilkan bau, gas, sisa busuk dan racun, yang diserap oleh usus, diedarkan oleh darah ke seluruh tubuh. Penyebaran racun ini mengakibatkan pembentukan macam-macam penyakit.
Beberapa bulan lalu, ada sebuah kompetisi di Universitas Delhi : Siapa dapat minum Coca-Cola paling banyak?? Pemenangnya meminum 8 botol dan mati seketika karena kelebihan Karbondioksida dalam darah dan kekurangan oksigen...Setelah itu, Rektor melarang semua soft drink di semua kantin universitas.
Seseorang menaruh gigi patah di dalam botol pepsi, dan dalam 10 hari gigi tersebut
melarut! Gigi dan tulang adalah satu-satunya organ manusia tetap utuh selama tahunan setelah manusia mati
Bayangkan apa yang dilakukan minuman tersebut pada usus dan lapisan perut kita yang halus!

 
My personal web: www.endyenblog.multiply.com 


Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.

Telur kecoak di amplop

Jangan pernah menjilat amplop atau perangko untuk merekatkannya

Suatu hari
seorang wanita yang bekerja di sebuah kantor pos di California , merekatkan
amplop dan perangko tanpa menggunakan lem atau busa basah melainkan dengan cara
menjilatnya. Pada saat itu wanita tersebut langsung merasakan lidahnya terasa seperti teriris.Seminggu kemudian dia merasakan sesuatu yang tidak biasa pada lidahnya. Dia pergi ke dokter dan tidak ditemukan sesuatu yang aneh. Lidahnya tidak luka atau tidak ada kelainan apapun.

Beberapa hari berikutnya, lidahnya mulai agak membengkak dan mulai terasa sakit, begitu sakitnya sehingga dia tidak dapat makan apapun. Dia segera ke RS dan dokter
melakukan pemeriksaan X-Ray.. Ternyata ada sesuatu di dalam lidahnya. Saat itu
juga dokter segera mempersiapkan pembedahan kecil.
Ketika dokter mengiris membuka lidah tersebut, ternyata seekor kecoak kecil merayap
keluar.

Setelah diselidiki maka didapat kenyataan bahwa kecoak tersebut
berasal dari telur kecoak yang sangat kecil yang menempel pada bagian lem
amplop. Setelah dijilat maka telur tersebut menempel pada lidah dan mengeram
disana karena adanya ludah yang hangat dan lembab hingga kecoak tersebut
menetas.

Kejadian nyata ini dilaporkan oleh CNN.
Andy Hu menulis :
"Saya bekerja di pabrik amplop, dan kalian tidak akan percaya..... .
ada sesuatu yang mengambang disekitar nampan wadah lem , saya tidak pernah sekalipun menjilat amplop. Saya pernah bekerja di percetakan (32 tahun lalu) dan kami
selalu dihimbau agar jangan merekatkan amplop dengan lidah. Saya tidak pernah
mengerti mengapa, hingga suatu saat saya masuk ke ruang penyimpanan untuk
mengambil 2,500 lembar amplop yang sudah dicetak dan melihat sendiri beberapa
ekor kecoak berkeliaran di dalam kotak amplop dengan telur kecoak dimana-mana.
Mereka hidup dengan memakan lem yang terdapat pada amplop-amplop
tersebut".

Setelah mengetahui hal ini, janganlah pernah sekalipun Anda merekatkan amplop, perangko ataupun meterai dengan cara menjilatnya.
Gunakanlah lem atau busa basah. 

 
My personal web: www.endyenblog.multiply.com 


Never miss a thing. Make Yahoo your homepage.

Friday, December 14, 2007

Makan Daging unta

Wah sekian lama di sini dah setengah tahun baru hari ini ngrasain daging unta, tulangnya guede gede, dagingnya juga ueeenaak, makannya harus wudu dulu, itu sunnah rosul katanya, cuma aku belum nemu haditsnya, yang jelas orang sini percaya dan pernah dengar riwayat katanya rosul pernah menyuruh sahabat untuk berwudu dulu sebelum memakan daging binatan padang pasir yang berleher panjang ini, riwayatnya ketika nabi mau makan bersama-sama sahabat ada salah satu sahabat yang tangannya kotor dan blm cuci tangan, akhirnya beliau menganjurkan sebelum makan daging unta maka di sunahkan untuk berwudhu dahulu.
 
Bagi yang belum pernah makan daging unta ana kabarin ya, daging unta itu seratnya gede-gede, kata temenku dia mirip dengan daging kerbau, cuma agak punya bau yang khas sedikit anyir, entah mengolahnya atau memang semua begitu aku juga gak tahu.
mamakannya dengan nasi Madzghut, nasi yang di masak dengan di campur bumbu-bumbu dan minyak, cuma di sertakan juga halib semacam susu, rasaya lumayan enak warnanya seperti nasi goreng indonesia, tapi minyaknya lebih banyak.
 
Allah maha pengasih dan penyayang memang, walaupun agak mahal kami bertiga beli satu porsi yang harganya 25 real, atau kurang lebih 55 ribu rupiah-an lah barang kali, itu dimakan bertiga tidak habis, mungkin memang perut kami yang lagi kenyak atau memang porsinya yang terlalu banyak, biasanya disertakan dalam kotak ketering tersebut lalapan, daun daunan, mentimun ama bawang.
 
Bawang di sini berbeda dengan bawang Indonesia, memang bawang putih yang dipakai bwt bumbu sama dengan indo, tapi bawang merahnya tidak, karna ukuran bawang merah di sini sebesar kepalan tangan, dan aja juga yang warnanya putih, tapi bukan bawang putih yang di pakai bumbu, jenisnya bawang merah tapi berwarna putih, nah inilah yang biasa di pagai untuk lalapan makan nasi Madhguth beserta daging Unta dan bawang itu pula yang di sebut dengan Basol disini.
Pantes aja rosul memerintahkan untuk sikat gigi atau bersiwak setelah makan basol, karna memang mulut kita akan bau bawang sekali setelah memakan Basol tersebut, seimbang dengan khasiatnya untuk menangkal masuk angin. 
 
My personal web: www.endyenblog.multiply.com 


Never miss a thing. Make Yahoo your homepage.

Thursday, December 13, 2007

I LUV U MOTHER

My personal web: www.endyenblog.multiply.com 

I LUV U MOTHER
 
Ini adalah mengenai Nilai kasih Ibu dari Seorang anak yang mendapatkan ibunya sedang sibuk menyediakan makan malam di dapur. Kemudian dia menghulurkan sekeping kertas yang bertulis sesuatu. Si ibu segera membersihkan tangan dan lalu menerima kertas yang dihulurkan oleh si anak dan membacanya.

Ongkos upah membantu ibu:

  1. Membantu Pergi Ke Warung: Rp20.000
  2. Menjaga adik Rp20.000
  3. Membuang sampah Rp5.000
  4. Membereskan Tempat Tidur Rp10.000
  5. Menyiram bunga Rp15.000
  6. Menyapu Halaman Rp15.000

Jumlah : Rp85.000

Selesai membaca, si ibu tersenyum memandang si anak yang raut mukanya berbinar-binar. Si ibu mengambil pena dan menulis sesuatu dibelakang kertas yang sama.

  1. Ongkos mengandungmu selama 9bulan- GRATIS
  2. Ongkos berjaga malam karena menjagamu -GRATIS
  3. Ongkos air mata yang menetes karenamu -GRATIS
  4. Ongkos khawatir kerana selalu memikirkan keadaanmu -GRATIS
  5. Ongkos menyediakan makan minum, pakaian dan keperluanmu -GRATIS

Jumlah keseluruhan nilai kasihku - GRATIS

Air mata si anak berlinang setelah membaca. Si anak menatap wajah ibu, memeluknya dan berkata, "Saya Sayang Ibu".Kemu dian si anak mengambil pena dan menulis sesuatu didepan surat yang ditulisnya: "Telah Dibayar" .

Jika kamu menyayangi ibumu,"FORWARD" lah tulisan ini dalam bentuk email kepada sahabat-sahabat anda.

1 orang :Kamu tidak sayang ibumu
2-4 orang :Kamu sayang ibumu
5-9 orang : Bagus ! Ternyata Kamu Sayang juga Kepada Ibumu
10/lebih : Waahhhh….Kamu akan disayangi Ibumu
dan juga semua orang…

KAMU SAYANG IBUMU????

Mother is the best super hero in the world





Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo! Search.

Narasi

Narasi Ayat Batu
Kubelah ayatayat batumu di kulminasi bukit
Yang terhampar di sajadahku
Kujatuhkan di tebingtebing lautmu
Cuma gemuruh ombak dalam takbirku
Kuseru namamu tak hentihenti
Di ruasruas jari tanganku
Yang gemetar dan berdarah
Tumpahlah semesta langit
Di mata anak Adam yang sujud di kakimu
(Narasi penyair gila)

Arsyad Indradi yang memasuki usia 55 tahun pada
Desember 2007 juga menyajikan sajak
Narasi Pohon Tua seperti ini:

Kukalungkan lampulampu di ranjangmu
Lalu kujadikan pengantinLalu kunikahi daunmu kepompong birahidendam
Lahirlah kupukupuBetapa nikmat dalam dahaga
Menjelajahi tubuhmu
Mencari rangkaian bungajauh dalam lubuk jantungmu

Narasi Gaerah Embun
Mulutmu wangi sarigading
Menyentuh gordengorden jendela
Tapi jangan kau buka
Sebentar lagi pagi beranjak tiba

Narasi Musafir Gila
Mendadak cahaya itu terjebak dalam belitan kabut
Porakporandalah cakrawala dan aku kembali harus
bergumul dengan persimpangan jalan
Tapi aku tak sudi mengatakan: Ajalkan aku di sini

Kudakudaalas berloncatan pada goncangan bumi
Pada angin yang menepuk dada
Kugilakan musafirku ke padang luas
Padang abadabad persembunyianmu

Sebab aku telah mengatakann:
Kuabukan s'luruh mimpimimpi purbaku
Dan kutapakan dalam tubuhtembokmu
Agar tak kan kauu usik lagi s'luruh jejakmu

Teknologi Jam Air Jazari

Jam air pertama dalam bentuknya yang paling sederhana sudah dikenal dan digunakan oleh masyarakat Babilonia dan Mesir. Terdapat dua catatan sejarah yang menyebutkan dimulainya pengembangan teknologi jam air. Pertama, seorang ahli mesin Mesir bernama Ctesibius-lah yang mengawali modifikasi jam air dalam bentuknya yang lebih baik. Sedangkan catatan kedua menyebutkan, seorang perajin di Aleksandria telah mengembangkan desain jam air pada tahun 250 SM.
Catatan kedua ini datang dari Ridwan ibnu al-Sa’ati yang terungkap dalam bukunya. Ridwan mengatakan, seorang lelaki bernama Hormuz menemukan cara atau mekanisme kerja Jam Air yang digunakan oleh ayahnya saat membangun jam Damaskus. Ridwan menuturkan, desain aam Air Hormuz ini kemudian digunakan secara turun-temurun dalam jangka waktu yang lama sampai akhirnya sampai kepada masyarakat Yunani. Jam air Hormuz terus digunakan sampai masa Romawi hingga Bani Umayyah dan terus direproduksi orang-orang dengan pola yang diciptakan Hormuz.
Catatan Ridwan inilah yang dinilai sejarawan paling kredibel. Satu-satunya jam air yang dikenal publik sebelum kedatangan Islam adalah jam air yang berada di Taman Kota Gaza pada abad ke-5. Teknologi otomatis secara umum memang sudah dikenal sebelum Islam. Alat musik otomatis pertama yang dikenal diciptakan Ctesibius di Mesir. Di Asia Kecil, seorang Romawi bernama Philon kemudian mengembangkan penemuan Ctesibius yang terus berlanjut sampai tangan seorang Aleksandria bernama Heron.
Tradisi menggunakan jam air dan alat-alat modern di zaman pra-Islam terus dikembangkan pada masa Islam. Jam-jam air yang monumental terus dibangun di kota-kota Islam. Para khalifah Abbasiyyah sangat tertarik terhadap perkembangan Jam Air dan alat-alat teknologi maju tersebut. Sejarah tentang jam ini disuguhkan oleh Harun al-Rasyid (170-193/786-809) kepada Charlemagne di tahun 807. Dilaporkan pula khalifah Al-Mutawakkil (wafat 247/861) sangat terobsesi dengan mesin bergerak tersebut. Karenanya, salah satu khalifah zaman Abbasiyah ini memerintahkan Banu Musa untuk menulis buku di masanya yang kemudian menjadi buku terkenal berjudul Al-Hiyal.
Teknologi pembuatan jam air kemudian ditransfer kepada Muslim Spanyol dan Al-Maghrib. Sekitar tahun 442/1050, Zarqali membangun sebuah jam air yang besar di pesisir Sungai Tagus di Toledo, Spanyol. Jam ini masih berfungsi saat orang-orang Kristen merebut kota ini pada tahun 1085. Risalah tentang jam monumental bagi masyarakat Andalusia ini ditulis pada abad ke-11 oleh Ibnu Khalaf al-Mururadi. Jam-jam air biasanya dibangun di tempat-tempat publik di al-Maghrib. Peninggalan dua jam air di Fas dari abad ke-14 masih bisa disaksikan sampai sekarang.
Di Damaskus, Muhammad al-Khurasani al-Sa’ati (pembuat jam, red) membangun jam monumental sekitar tahun 556/1160. Ridwan ibnu al-Sa’ati membangun kembali jam yang dibuat ayahnya tersebut dengan menambahkan deskripsi yang lebih detail pada tahun 600/1203. Jazari menulis bukunya di waktu yang sama pada abad pertengahan itu. Tentang buku Jazari, sejarawan Arab, Sarton, mengatakan, risalah Jazari merupakan elaborasi paling lengkap tentang teknologi sejenis dan bisa dikatakan sebagai puncak pencapaian Muslim di zamannya. Hill, sejarawan lainnya, menambahkan, sampai abad modern tidak ada dokumen lain dari berbagai peradaban yang mampu disandingkan dengan khasanah desain, manufaktur, dan konstruksi teknologi yang diperkenalkan Jazari.
Jazari memang mewarisi pengetahuan dari para pendahulunya, namun dia mengembangkan desain teknologi serta menambahkannya dengan kreasinya sendiri. Buku Jazari memiliki kekhasan yang diakui sebagai satu-satunya buku yang membahas varietas peralatan dengan segala macam petunjuk teks dan ilustrasi, sehingga para perajin bisa dengan mudah membuat perlatan teknologi berbasis informasi deskriptif dalam buku tersebut.
Pada acara Festival Islam Dunia tahun 1976, dimungkinkan membuat tiga mesin yang diperkenalkan Jazari di bawah supervisi Hill. Pekerjaan mereka sangat baik. Salah satunya adalah Jam Air monumental yang masih dipertontonkan hingga sekarang di museum Natuur Asten di Belanda. Komponen-kompenen dan teknik yang diperkenalkan Jazari terbukti sangat bermanfaat bagi perkembangan mesin elektro modern. Ini meliputi konsep keseimbangan statis roda kemudi yang besar, kalibrasi pembenihan, penggunaan kayu template, penggunaan desain model kertas, laminasi kayu untuk mencegah lengkungan, penggerindaan tempat duduk dan busi klep bersama-sama dengan ampelas untuk membuat kedap air, penuangan kuningan dan tembaga dalam cetakan tertutup untuk mengemas sayuran yang baru dipetik, penggunaan ember ungkit secara otomatis, serta penggunaan gigi persneling yang terdiri dari beberapa bagian.
Atas pekerjaannya ini, Jazari menempati posisi pertama dalam sejarah perkembangan teknologi kendali otomatis dan robotik. Dia adalah pionir yang harus karya-karya harus diakui sebagai bagian terbesar dari sejarah dunia. Penemuan Jazari menjadi sumber inspirasi bagi para perancang modern seperti penggunaan bandulan bola untuk membunyikan jam yang bekerja secara otomatis. Konsep ini juga diterapkan pada mainan anak-anak dan alat-alat rumah tangga yang dipatenkan dengan nama penemunya. Seluruh ilustrasi dalam buku Jazari disajikan berwarna yang menjadikan 50 gambar alat-alat utama penemuan Jazari sebagai miniatur terbesar dalam risalah perkembangan teknologi. ade.Republika.Jumat, 19 Oktober 2007

Wednesday, December 12, 2007

Paspor ’Safe Sex’ Bagi Penjala Cinta di Internet

WASHINGTON, RABU/11/Des/07 - Para pencari cinta lewat internet mendapat kabar gembira. Mereka tak perlu lagi khawatir mengenai "kebersihan" pasangan kencan yang diincarnya. Pasalnya, bertepatan dengan peringatan Hari Aids se-Dunia 1 Desember mendatang, sebuah perusahaan di Amerika Serikat akan menerbitkan paspor "safe sex" bagi para penjala cinta itu.
"Beberapa tahun lalu, saya bertemu dengan teman yang memiliki pengalaman melakukan hubungan seks dengan orang yang dikenalnya melalui internet. Orang itu, tidak mengungkapkan bahwa ia mengidap penyakit seksual menular (sexually transmitted disease-STD)," ungkap Gonzalo Paternoster seorang bio-analytics di Florida, Rabu. "Ide ini lantas muncul dalam pikiran saya, bahwa sesungguhnya setiap orang tahu, ’tapi jangan katakan yang sebenarnya’. Makanya, kita memerlukan sebuah cara independen guna memberikan verifikasi terhadap status kesehatan seseorang," sambungnya.
Dengan sejumlah biaya, paspor ’safe sex’ dapat diperoleh oleh siapa saja yang telah berumur lebih dari 18 tahun, dan ingin melakukan ’aktivitas’ online. "Setelah anda memesan kartu tersebut, seketika itu pula Anda akan direferensikan kepada sebuah laboratorium, di mana Anda akan menjalani pemeriksaan atas lima penyakit menular seksual utama. Lima penyakit tersebut adalah HIV, herpes kelamin, chlamydia, gonorrhea dan syphilis," kata Paternoster.
"Nah, ketika Anda tiba di tempat tes, Anda pun wajib menunjukkan kartu identitas yang valid, untuk membuktikan bahwa Anda adalah orang yang akan mengajukan paspor ’safe sex’ itu, katanya lagi.
"Kemudian, apapun hasil tes yang telah dijalankan tadi, akan seterusnya "terikat" dalam kartu tadi. Jadi misalnya, Anda bertemu dengan orang yang Anda taksir, maka Anda bisa menelpon ke sebuah nomor untuk mendapatkan hasil tes dari orang yang ingin Anda kencani itu. Nantinya akan ada semacam nomor identifikasi khusus, sehingga Anda akan tahu bahwa identitas yang Anda tanyakan ’match’ dengan orang yang Anda taksir," ungkapnya.
"Jadi nantinya, Anda tak hanya ’dipaksa’ percaya dengan pengakuan seseorang yang bilang bahwa ’saya sudah diperiksa dan saya bersih’. Tapi, Anda bisa membuktikannya sendiri," ujar Paternoster lagi.
Selanjutnya, para pemegang paspor akan memeroleh sertifikat kesehatan virtual yang dapat dikirimkan dan ditayangkan saat mereka melakukan penjajakan online, atau dipasang langsung dalam profil mereka di situs MySpace.
Sejauh ini tercatat hampir 15.000 orang, dan sejumlah situs kencan di AS menyatakan tertarik dengan ide ini. Dan, kelompok terbesar yang berminat atas ide ini adalah mereka yang berusia antara 27 dan 47 tahun. "Banyak di antara mereka telah bercerai dan ingin memulai hubungan baru," tuturnya. (AFP/GLO)