Saturday, January 26, 2008

Ilmuwan buat kehidupan sintetis

Ilmuwan buat kehidupan sintetis
 
Bakteri Mycoplasma
Bakteri merupakan genome terkecil yang diketahui manusia
Langkah penting telah diambil dalam upaya menciptakan bentuk kehidupan sintetis.

Satu tim ilmuwan Amerika melaporkan dalam majalah Sains bagaimana meniru seluruh kode DNA dari bakteri biasa di dalam laboratorium.

Kelompok peneliti itu berharap menggunakan rekayasa sel ini untuk membuat organisma yang dapat menghasilkan bahan bakar ramah lingkungan dan membersihkan karbondioksida dari atmosfir.

Penerbitan penelitian itu memberikan peluang untuk pengkajian.

Sebagian telah menyatakan keprihatinan atas masalah etika.

Dalam beberapa tahun belakangan ini kritik-kritik tersebut telah meminta perdebatan mengenai risko menciptakan "kehidupan artifisial" di tabung pengujian.

Namun Dr Hamilton Smith, yang merupakan bagian dari studi Sains itu, mengatakan timnya menganggap genome buatan laboratorium merupakan langkah maju kehidupan sintetis bukan artifisial.

Dia mengatakan kepada BBC, "Kami ingin membedakan kehidupan sintetis dengan kehidupan artifisial".

"Dengan kehidupan sitentis ini kita mendisain ulang kromosom sel. Kita tidak menciptakan selutuh sistem kehidupan artifisial yang baru," katanya.

Kaset-kaset gen

Tim yang terdiri dari 17 ilmuwan itu membangun genome bakteri dengan melakukan sintesa secara kimia blok kecil DNA.

Blok DNA ini dibesarkan di dalam bakteri dan disambungkan dalam potongan besar sehingga disebut "kaset-kaset gen".

Percobaan
Kumpulan DNA yang besar telah digabungkan

Para peneliti ini akhirnya membuat beberapa kumpulan besar DNA yang digabungkan untuk membuat genome bundar versi sintetis Mycoplasma genitalium.

Mereka menamainya Mycoplasma JCVI-1.0 dari nama pusat penelitian J Craig Venter Institute di Rockville.

Dr Craig Venter, yang terlibat dalam lomba untuk melakukan dekode genome manusia yakin micro-organisma yang direkayasa dapat menjadi produsen efisien bahan bakar tidak berpolusi seperti hidrogen.

Dia yakin, bakteri sintetis lainya dapat dibuat untuk membersihkan gas-gas rumah kaca.

"Perkembangan ini merupakan satu tahap untuk apa yang kami harapkan pendekatan baru terhadap rekayasa organisma," ujar Dri Smith, salah seorang peneliti.

Tahap ini membangkitkan keprihatinan paling besar diantara para pengkritiknya dan dimana bentuk kehidupan baru itu benar-benar diciptakan.

Bagaimana bentuk kehidupan ini berperilaku ? Lalu apa dampaknya terhadap organisma lain dan lingkungan?

Sebagian pihak menyatakan langkah ini terlalu jauh namun sebagian lain berpendapat bahwa bidang baru biologi sintetis ini sains yang penting.

 
 

No comments: