Sabtu, 23 Pebruari 2008 | |
Akibat hambatan penguburan jenazah Muslim, umat Islam Connecticut, AS menggunakan cara lain pemakaman sesuai hukum Islam
Hidayatullah.com--Ketika pejabat departemen kesehatan negara bagian Connecticut, AS memerintahkan warga Muslim di Kota Bristol untuk memasukkan jenazah ke dalam wadah dari beton, penduduk Muslim semula agak bingung. Tapi kini mereka punya cara lain agar pemakaman itu sesuai hukum dan syariah Islam. "Kami menemukan semangat hukum dan kompromi," ujar Mohammed Ali, imam Masjid Daar-ul-Ehsaan. Sebelumnya, pejabat setempat meminta kepada anggota masjid agar jasad kerabat mereka dimakamkan di dalam wadah beton karena letaknya berdekatan dengan pemukiman penduduk. Namun umat Islam setempat khawatir bila peralatan berat yang dibutuhkan untuk memindahkan wadah beton di dalam pemakaman itu akan memengaruhi keamanan kuburan yang sudah ada. Setelah mencari info di internet, mereka akhirnya menemukan kubah plastik yang sangat ringan yang sesuai dengan standar kesehatan publik. Sesuai dengan aturan pemakaman Islam, dengan menggunakan wadah plastik, tanah harus disebarkan ke bagian bawah sehingga jenazah bisa bersentuhan dengan bumi. "Islam sangat fleksibel. Kita harus menghormati hukum di wilayah yang kita diami. Itulah esensi dari Islam," ujar imam Ali. Orang Islam harus memakamkan saudara mereka secepatnya setelah jenazah itu dimandikan dan ditutup kain kafan. Sebelum pemakaman, disalatkan terlebih dahulu. Sebagian orang Muslim mengeluh karena hukum di wilayah yang mereka tinggali tidak selamanya fleksibel. Bahkan pihak masjid tak mampu memandikan jasad. Kebanyakan masjid tidak dilengkapi ritual memandikan jenazah. |
Never miss a thing. Make Yahoo your homepage.
No comments:
Post a Comment