Tuesday, May 6, 2008

Wan Abud tentang "berkurban unta merah"

Wan Abud, seorang direktur perusahaan internasional yang berpusat di Timur Tengah masih saja duduk santai di kantornya, di kawasan bisnis Jakarta. Kayaknya dia tidak peduli kalau hari ini Jum'at, sedang jam menunjukkan pukul 11.30. Sampai akhirnya dia di hampiri koleganya yang esekutif muda lokalan melayu. Terjadilah dialog:
"Ayo Wan, jika kau dengar adzan hentikan aktivitasmu, datangilah sholat jum'at, setelah itu, boleh kalian bertebaran mencari rejeki lagi" kata si melayu
"Afwan, shohib, sepertinya masih terlalu vagi. Hari ini ana bolehlah terlambat" jawab Wan Abud.
"Bagaimana sih ente, bukankah sipa yang datang diwaktu pertama seolah dia berQurban seekor unta merah?" tanya si Melayu.
"Ah, ente ndak verlu kawwathirh. Anna pasti davat sholat jum'at dan pahala yang lebih dari seekor unta merah." Jawab si Abud.
"dengan cara apa, datang terlambat koq ente yakin dapat pahala lebih, Wan?" si Melayu makin penasaran.
"Sevuluh menith laghi, fax dari US datangh, artinya ana dapat kontrak bisniz baru yang keuntunganya, bisa untuk beli lebih dari seratus ekor unta merah" jawab wan Abud kalem
 

Just Jocking. Untuk renungan kita.

 

My personal webhttp://pujakesula.blogspot.com  or  http://endyenblogs.multiply.com/journal 



Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.

No comments: