Wednesday, December 12, 2007

Paspor ’Safe Sex’ Bagi Penjala Cinta di Internet

WASHINGTON, RABU/11/Des/07 - Para pencari cinta lewat internet mendapat kabar gembira. Mereka tak perlu lagi khawatir mengenai "kebersihan" pasangan kencan yang diincarnya. Pasalnya, bertepatan dengan peringatan Hari Aids se-Dunia 1 Desember mendatang, sebuah perusahaan di Amerika Serikat akan menerbitkan paspor "safe sex" bagi para penjala cinta itu.
"Beberapa tahun lalu, saya bertemu dengan teman yang memiliki pengalaman melakukan hubungan seks dengan orang yang dikenalnya melalui internet. Orang itu, tidak mengungkapkan bahwa ia mengidap penyakit seksual menular (sexually transmitted disease-STD)," ungkap Gonzalo Paternoster seorang bio-analytics di Florida, Rabu. "Ide ini lantas muncul dalam pikiran saya, bahwa sesungguhnya setiap orang tahu, ’tapi jangan katakan yang sebenarnya’. Makanya, kita memerlukan sebuah cara independen guna memberikan verifikasi terhadap status kesehatan seseorang," sambungnya.
Dengan sejumlah biaya, paspor ’safe sex’ dapat diperoleh oleh siapa saja yang telah berumur lebih dari 18 tahun, dan ingin melakukan ’aktivitas’ online. "Setelah anda memesan kartu tersebut, seketika itu pula Anda akan direferensikan kepada sebuah laboratorium, di mana Anda akan menjalani pemeriksaan atas lima penyakit menular seksual utama. Lima penyakit tersebut adalah HIV, herpes kelamin, chlamydia, gonorrhea dan syphilis," kata Paternoster.
"Nah, ketika Anda tiba di tempat tes, Anda pun wajib menunjukkan kartu identitas yang valid, untuk membuktikan bahwa Anda adalah orang yang akan mengajukan paspor ’safe sex’ itu, katanya lagi.
"Kemudian, apapun hasil tes yang telah dijalankan tadi, akan seterusnya "terikat" dalam kartu tadi. Jadi misalnya, Anda bertemu dengan orang yang Anda taksir, maka Anda bisa menelpon ke sebuah nomor untuk mendapatkan hasil tes dari orang yang ingin Anda kencani itu. Nantinya akan ada semacam nomor identifikasi khusus, sehingga Anda akan tahu bahwa identitas yang Anda tanyakan ’match’ dengan orang yang Anda taksir," ungkapnya.
"Jadi nantinya, Anda tak hanya ’dipaksa’ percaya dengan pengakuan seseorang yang bilang bahwa ’saya sudah diperiksa dan saya bersih’. Tapi, Anda bisa membuktikannya sendiri," ujar Paternoster lagi.
Selanjutnya, para pemegang paspor akan memeroleh sertifikat kesehatan virtual yang dapat dikirimkan dan ditayangkan saat mereka melakukan penjajakan online, atau dipasang langsung dalam profil mereka di situs MySpace.
Sejauh ini tercatat hampir 15.000 orang, dan sejumlah situs kencan di AS menyatakan tertarik dengan ide ini. Dan, kelompok terbesar yang berminat atas ide ini adalah mereka yang berusia antara 27 dan 47 tahun. "Banyak di antara mereka telah bercerai dan ingin memulai hubungan baru," tuturnya. (AFP/GLO)

1 comment:

Pujakesula said...

Saking banyaknya sex bebas tu, jadi ada paspor sex :) Coba kalau praktek perzinahan di brantas sedini mungkin, mungkin penyakit itu gak separah sekarang.