Sunday, June 22, 2008

APAKAH JODOH DI TANGAN TUHAN?

 APAKAH JODOH DI TANGAN TUHAN?

Pertanyaan:

Assalaamu'alaikum Wr Wb

Ustadz, saya ingin menanyakan hal yang membingungkan saya saat ini, mungkin karena pengetahuan agama saya yang belum banyak, jadi mohon dimaafkan jika pertanyaan saya terdengar nyeleneh atau aneh. Apakah benar jodoh itu di tangan Tuhan, apakah memang Tuhan menciptakan manusia dalam keadaan berpasang-pasangan? Sebenarnya saya yakin dan tidak mengingkari kebenaran bahwa hidup, jodoh, rezeki dan mati itu sudah ada suratannya. Namun untuk pertanyaan di atas berhubungan dengan kenyataan yang saya lihat dan alami di kehidupan sekitar.

Jika memang manusia itu diciptakan dalam keadaan berpasangan, mengapa banyak orang yang sudah cukup umurnya belum juga menikah dan menemukan pasangannya. Harus sampai kapankah menunggu dan berusaha untuk menemukan pasangannya? Padahal dari segi fisik, materi maupun mental sudah memenuhi syarat untuk menikah. Jika memang jodoh sudah digariskan oleh Tuhan, bukankah seharusnya jika Tuhan sudah melihat bahwa seseorang itu sudah memenuhi semua syarat untuk menikah, sebaiknya segera dipertemukan dengan jodohnya? Namun ada yang hingga berusia 35 tahun lebih belum juga menikah dan belum juga mempunyai calon (ini banyak temen kantor).

Ada juga wanita yang berusia lanjut, beliau juga tidak menikah, dan kelihatan sekali bahwa sebenarnya hidupnya menderita, kesepian dan beliau menjadi berperangai yang kurang menyenangkan bagi lingkungan di dekatnya. Apakah sebenarnya rahasia Tuhan untuk orang-orang tersebut? Apakah walaupun dikatakan bahwa manusia diciptakan berpasang-pasangan, tetapi apakah memang ada manusia yang ditakdirkan untuk tidak menikah dan dipertemukan dengan pasangannya?
Saya berpikir mengapa ada manusia yang dipersulit jalannya untuk menemukan jodohnya. Mengapa? Bukankan Tuhan lebih senang jika manusia hidup berpasangan dan membina keluarga yang sakinah dibandingkan terus melajang seumur hidupnya? Ada teman yg menjawab bahwa sebenarnya manusia-manusia itu sudah diberikan pilihan di depan matanya tapi diabaikan, saya berpikir kalo memang jodoh bukankah seharusnya jalannya dimudahkan antara dua orang yang berjodoh, jadi kenapa ada yg belum diberi kesempatan untuk bertemu dengan jodohnya? bukankah agak bertentangan dengan keinginan Tuhan yang sebenarnya lebih senang manusia berpasangan bukan?
Mohon jawabannya ya pak ustadz, terima kasih dan mohon maaf sebelumnya.

Wassalaamu'alaikum Wr Wb
Fulan


Jawaban :
Assalaamu'alaikum Wr Wb,

Keterangan yang anda dapatkan sudah benar namun di sana-sini masih belum lengkap.

1. Islam memandang kehidupan manusia ini bukan hanya untuk satu dunia saja. Ada dunia fana, ada dunia abadi (akhirat). Kalaulah benar ada kaidah atau nas yang mengatakan bahawa setiap manusia sudah diciptakan berpasangan, maka pastilah maksudnya hal itu tidak dibatasi hanya sebatas di dunia saja. Jadi mungkin saja ada manusia yang jodohnya baru ketemu di akhirat. Bahkan menurut salah satu riwayat, dari sekian istri Nabi Muhammad SAW di dunia ini, hanya satu yang menjadi jodoh beliau di akhirat. Lantas yang lain bagaimana? Ada nas lain yang menyebutkan bahwa wanita-wanita Surga akan mempunyai berpuluh-puluh jodoh di Surga (setiap orangnya). Dan di sana nanti tak akan ada orang yang iri karena semua akan mendapatkan yang paling ia inginkan.

2. Syarat bahwa seorang manusia yang belum berjodoh di dunia ini akan mendapatkan jodoh yang prima di akhirat adalah bahwa (1) ia manusia yang baik iman dan taqwanya selama di dunia sehingga bisa masuk Surga (2) ia sabar atas ujian Allah di dunia yang telah menetapkannya sebagai lajang di dunia.

3. Dengan meyakini Akhirat sebagai satu paket dengan kehidupan dunia, maka kita juga akan memahami mengapa ada manusia-manusia yang yang baik tetapi di dunia ini berjodoh dengan manusia-manusia yang brengsek, dan ternyata akhirnya sebagian diantara mereka bercerai. Tentang fenomena ini kita yakini bahwa Alloh sedang mengujinya dengan orang yang buruk, apakah ia bersabar? Jika Alloh berkenan, maka kelak (masih di dunia) Alloh akan menggantikan pasangan hidupnya dengan yang baik. Atau karena kesabarannya di dunia maka kelak Alloh akan memberikan ganjaran padanya dengan berlipat ganda. Contoh yang disebutkan Allah dalam Al Qur'an adalah kisah wanita utama yang bernama Siti Asiah istri Fir'aun (manusia terzalim dan terkafir yang pernah ada). Doanya di dunia ini diabadikan oleh Allah dalam QS 66 ayat 11. Asiah tahu bahwa kesabarannya atas ujian Allah menjadikannya istri orang kafir dan zalim akan mendapat ganjaran di Surga, dan karena itu ia minta perlindungan Allah agar
tidak kena makar Fir'aun dan agar ia diberi rumah di Surga (sebagai ganti kemuakannya atas istana megah fir'aun di dunia). Hikmah menagapa Alloh menguji Asiah menjadi istri orang jahat adalah berhubungan dengan kisah Nabi Musa AS yang lahir dari keluarga miskin, yang jika tetap dibesarkan sebagai anak keluarga miskin bukan saja tak bisa mendapatkan pendidikan yang baik yang dibutuhkannya untuk kelak memimpin ummat, namun juga tak akan punya kesempatan hidup. Adalah Asiah (yang disayangi Fir'aun) yang membujuk Fir'aun untuk mengangkat bayi dalam keranjang yang ditemukan di sungai Nil sebagai anak angkat mereka. Padahal Fir'aun telah memerintahkan membunuh semua bayi bani Israil yang lahir tahun itu karena sudah dapat bocoran berita (lewat tafsir mimpi) bahwa kekuatannya akan dihancurkan oleh seorang pria bani Israil yang lahir di tahun itu. Malah Alloh mengirim Nabi Musa langsung ke istananya dan di sana sudah menanti rencana Alloh, dengan pemainnya adalah Asiah Binti
Muzahim (Asiah ini juga Bani Israil yang dijadikan selir Fir'aun karena kecantikannya, selama di istana Fir'aun ia tetap beriman dan ialah yang mendidik Nabi Musa AS bersama budak Maisarah dan ibunda Nabi Musa sebagai ibu susu bayaran). Kisah ini bisa anda jadikan sebagai pelajaran bahwa Alloh lebih tahu hikmah-hikmah peristiwa, yang karena kesabarannya menjalankan takdir Alloh di dunia menjadi istri orang jahat, Asiah malah mendapatkan karunia diangkat Alloh sebagai wanita terbaik sepanjang zaman.
Kisah yang sebaliknya anda temukan justru di ayat sebelumnya, yaitu tentang jodoh dua orang Nabi Alloh di dunia, yang kedua wanita itu adalah wanita terjahat sepanjang zaman (istri Luth dan istri Nuh).

4. Mungkin ada benarnya bagi sebagian kisah manusia yaitu bahwa ada manusia-manusia yang sepanjang perjalanan hidupnya sudah diberikan pilihan yang baik di depan mata yang kemudian karena kekotoran hatinya tak ia ambil kesempatan itu sehingga lewatlah kesempatan emas.
Wallahua'lam, mungkin saja, namun tetap saja jika seorang manusia bersabar atas apapun ujian Alloh di dunia ini, maka ganjarannya akan ia dapatkan dari Alloh.

5. Yang namanya sukses sebagai manusia sebenarnya tak tergantung dari apakah ia punya jodoh di dunia atau tidak, namun Islam mempunyai paradigma sukses yang tak bisa diselaraskan dengan paradigma sukses dari ideologi manapun. Sukses adalah "Barang siapa yang dijauhkan dari Neraka dan dimasukkan ke dalam Surga, maka mereka itulah orang-orang yang menang." Jika ada orang yang punya jodoh orang baik, namun ia sendiri tidak menjadi orang baik, maka contohnya adalah istri Nuh dan istri Luth yang keduanya malah jadi wanita terburuk sepanjang zaman! Sebaliknya jodoh yang paling buruk dan paling zalim bagi seorang Asiah malah ia menjadi salah satu wanita terbaik sepanjang zaman.
Wanita terbaik satu lagi adalah Maryam binti Imran yang menjadi wanita terbaik karena menjaga kesucian dirinya dan kemudian diberi karunia anak yang shaleh yaitu Nabi Isa AS.

Mudah-mudahan penjelasan panjang lebar kami dapat anda fahami maksudnya dan kami berharap anda dapat membangun gambaran yang tepat tentang paradigma jodoh dalam Islam. Wallahua'lam bishshowwaab

Wassalaamu'alaikum Wr Wb
SUMBER: Eramuslim.com
My personal webhttp://pujakesula.blogspot.com  or  http://endyenblogs.multiply.com/journal 

Thursday, June 19, 2008

Fatwa Ulama Saudi: Melarang Majikan Mengutip Uang Pekerja Asing

Fatwa Ulama Saudi: Melarang Majikan Mengutip Uang Pekerja Asing    
Kamis, 19 Juni 2008
Seorang ulama terkemuka Arab Saudi mengeluarkan satu fatwa yang melarang majikan mengutip uang pengurusan visa dan izin kerja dari pekerja

 

Hidayatullah.com--Jika fatwa ini dipatuhi, maka akan sangat besar pengaruhnya bagi tabungan 8 juta para pekerja asing di kerajaan ini.

 

Menurut perkiraan pekerja ini mengirimkan 16 miliar dolar per tahun ke negara asal mereka.

 

Para pekerja asing diperkirakan melakukan lebih dari 90persen pekerjaan di Arab Saudi.

 

Tetapi para pekerja asing ini harus disponsori oleh warga Saudi yang bertanggung-jawab atas mereka dan memegang paspor mereka sebagai jaminan.

 

Para majikan biasa mengutip dana dari para pekerja asing untuk setiap biaya administrasi yang mereka keluarkan. Misalnya, perpanjangan visa, izin keluar Saudi negeri dan izin kerja.

 

Jika seorang pekerja mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, dia harus membayar setara dengan beberapa bulan gaji kepada sponsornya untuk mengalihkan dia ke majikan baru, atau membebaskan pekerja itu dari kontrak lamanya.

 

Sekarang seorang penasehat hukum untuk Kementrian Kehakiman dan anggota dewan penasehat, Syeikh Abdul Mohsen al-Obaikan, mengeluarkan sebuah fatwa yang melarang para majikan memeras para pekerja asing dengan mengutip biaya ekstra untuk dokumen-dokumen mereka.

 

Praktik 'haram'

 

BBC melaporkan, sang syaikh mengatakan, praktik itu bertentangan dengan hukum dan haram menurut agama untuk mengutip uang diluar biaya administrasi yang sudah ditetapkan negara.

 

Tidak jelas apa kira-kira dampak dari fatwa ini.

 

Seorang pekerja asing masih enggan mengadukan majikannya karena sponsornya selalu bisa menghentikan kontrak dan langsung mengusirnya pulang ke negara asalnya.

 

Dan, ada pelanggaran yang lebih buruk daripada eksploitasi keuangan yang terjadi.

 

Menurut Human Rights Watch ada banyak kekerasan seksual terjadi, rasisme yang sudah berurat berakar dan kondisi kerja yang sangat ekstrim yang hampir sama dengan perbudakan. [bbc/www.hidayatullah.com]

 
My personal webhttp://pujakesula.blogspot.com  or  http://endyenblogs.multiply.com/journal 

Friday, June 6, 2008

Liga Dunia Islam Prakarsai Dialog Antar-Mazhab

Sabtu, 07 Juni 2008
Liga Dunia Islam (Rabithah al-'Alam al-Islami) memprakarsai dialog antar mazhab Islam.  Pertemuan yang dihadiri 500 pemuka Islam digelar di Mekah

Hidayatullah.com—Pertemuan digelar di jantung kota suci ummat Islam, Mekah.  Konferensi yang diselenggarakan atas prakarsa Liga Dunia Islam (Rabithah al-'Alam al-Islami) itu berlangsung Rabu hingga Jumat (6/6) kemarin. Pertemuan dihadiri oleh sekitar 500 pemuka agama dan cendekiawan Muslim dari 50 negara Muslim di seluruh dunia. Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi termasuk yang ikut hadir.

Saat membuka konferensi, Raja Abdullah menyerukan kembali ajakan untuk menggelar dialog antarmazhab Islam dan antaragama untuk menghadapi tantangan ekstremisme.

"Anda semua berkumpul di sini untuk mengatakan kepada dunia bahwa kita (umat Islam) adalah suara keadilan dan kemanusiaan. Kita semua adalah suara kerukunan dan dialog yang rasional," kata Raja Abdullah.

Saat ini, ujar Abdullah, umat Muslim menghadapi tantangan besar yang berasal dari gerakan ekstremisme yang dilakukan sejumlah orang Muslim sendiri.

"Tantangan yang dihadapi bangsa-bangsa Islam saat ini sangat sulit karena musuh-musuh, termasuk ekstremis dari kalangan Muslim sendiri, telah bersatu menghancurkan kebenaran dan toleransi Islam," katanya.

Grand Syeikh Al-Azhar Muhammad Sayyid Thanthawi yang juga ikut hadir dalam konfrensi terebut menegaskan agar konferensi internasional itu dapat mencapai hasil untuk kemaslahatan umat Muslim di seluruh dunia.

Dengan diselenggarakannya konfrensi ini, umat Muslim berharap bahwa dialog antara madzhab, budaya, dan kelompok kepercayaan lain dapat menciptakan perdamaian dan keharmonisan dunia. [spa/atj/www.hidayatullah.com]

 
Kelompok ekstrimis itu siap ya akhi yang dimaksud si raja abdullah???
kelompok itu menghancurkan kebenaran dan toleransi islam yang bagaimana ya akhi??
 

Thursday, June 5, 2008

Sim Salabim: “Air Laut Jadi Bensin” [2]

Sim Salabim: "Air Laut Jadi Bensin" [2]    
Kamis, 05 Juni 2008
Proyek blue energy untuk memproduksi BBM dari air laut, ternyata hanya akal-akalan. Padahal Presiden SBY percaya dan pabrik sudah berdiri di Cikeas. Kenapa kasus memalukan ini bisa terjadi?
 
Oleh: Amran Nansution *
 

Joko Suprapto, si "tukang sulap" pembuat air laut menjadi bensin tiba-tiba tak muncul seperti yang direncanakan, Siapa sesungguhnya Joko?

Hidayatullah.com--Pada 6 Mei lalu, ia malah sempat dijemput ke Bandar Udara Cengkareng tapi tak nongol. Kabar pun tak ada. Suasana menjadi genting. Beredar isu Joko diculik komplotan perusahaan minyak raksasa yang merasa terancam oleh temuannya. Karena itu dikerahkan pasukan anti-teror Detasemen Khusus 88 mencarinya.

Akhirnya ia ditemukan di Rumah Sakit Umum Daerah Soedono, Madiun. Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Inspektur Jenderal Abu Bakar Nataprawira mengatakan Joko menderita penyakit jantung. Sampai sekarang Joko istirahat di rumahnya di Nganjuk karena penyakitnya. Ia menolak ditemui wartawan. Rumahnya dijaga tentara dan polisi.

Di mata para pengajar UGM jelas Presiden SBY sudah dikelabui. Soalnya bagi mereka, Joko bukan orang baru. Seperti ditulis Koran TEMPO, 29 Mei 2008, Joko dan 8 temannya pernah menemui Rektor UGM Sofian Effendi, Desember 2006. Joko mengaku menemukan pembangkit listrik ajaib 25 kilowat, hanya dengan beberapa baterai kecil dan panel surya. Joko minta Rp 3 milyar untuk proyek itu.

Setelah beberapa pertemuan akhirnya diketahui orang ini tak beres. Ia tak bisa menjawab beberapa pertanyaan yang mencurigakan. Belakangan diketahui alamat yang tertera di kartu namanya pun palsu.

Ketua Jurusan Teknik Elektro UGM Tumiran mengatakan klaim Joko tetang energi berbahan baku air itu menyesatkan. ''Ini hal yang memalukan karena Presiden kita lebih mempercayai hal-hal seperti itu,'' kata Tumiran. Karena pengalaman itu pertemuan dengan Presiden direncanakan. Sayang Presiden kurang sehat.

Para pengajar UGM itu benar. Cerita air sebagai sumber energi bukan baru. Dari mulai yang misterius model Joko sampai penelitian serius di laboratorium sudah dilakukan. Tapi sampai sekarang hasilnya mengecewakan.

Pada 1935, Henry Gerret dari Dallas, Texas, memamerkan mobil menggunakan air. Malah temuan itu sempat ia patenkan. Ia memecah hydrogen dari air dengan aliran listrik dari sebuah baterai. Temuan itu tak berkembang karena mobil mogok kehabisan baterai setelah berjalan beberapa kilometer.

Sejak itu, berbagai penelitian dan percobaan dilakukan agar air bisa dijadikan bahan bakar. Agustus 2006, Majalah New Scientist, melaporkan bahwa Tareq Abu Hamed dari University of Minnesota bekerja sama dengan Weizmann Institute of Science dari Israel, berhasil menggunakan air sebagai bahan bakar mobil dengan menggunakan senyawa kimia boron untuk memecah hydrogen dari air. Dalam beberapa tahun lagi, hasil penelitian itu sudah bisa dimanfaatkan. Tapi nomor berikutnya, majalah itu seakan meralat sendiri laporannya dengan menyebutkan sebenarnya bukan air, tapi boron yang menjadi bahan bakar atau penggerak mesin temuan Tareq Abu-Hamed itu.

Di Washington, seorang peneliti swasta John Kanzius memisahkan hydrogen dari air laut dengan menggunakan generator ciptaan sendiri. Itu terjadi secara kebetulan. Kanzius yang Indian itu sebenarnya sedang meneliti pengobatan kanker. September tahun lalu, temuan itu ia uji di Penn State University. Oleh universitas, temuan itu dikonsultasikan ke Departemen Energy dan Departemen Pertahanan di Washington, untuk memperoleh dana riset.

Rustum Roy, ahli kimia dari Penn State University mengatakan bahwa benar hydrogen bisa dipisahkan dari air laut. Tapi apakah sistem itu akan bisa efisien menjalankan mobil, tergantung hasil riset selanjutnya. Riset semacam itu juga pernah dilakukan perusahaan mobil Daimler-Chrysler. Tapi pada tahun 2003 riset  dihentikan karena hanya menghasilkan bahan bakar yang tak efisien.

Sementara para ahli berjuang di laboratorium tanpa hasil yang konkret, banyak penipuan terjadi. Desember 1996, hakim di Ohio menghukum Stanley Meyer untuk membayar 25.000 dollar kepada dua investor yang menuntutnya. Proyeknya membuat BBM dari air dianggap hakim sebagai penipuan setelah hakim memanggil saksi ahli ke depan sidang.

Juli 2006, pengadilan di Mercer County, menghukum Patrick Kelly 5 tahun penjara. Ia dinyatakan hakim menipu sekitar 500 penduduk New Jersey yang menjadi investornya. Dari para investor itu lelaki asal Idaho ini mengumpulkan dana 2,5 juta dollar, sementara BBM dari air tak pernah terwujud.

Bagaimana Joko Suprapto? Kalau diikuti penjelasan para pengajar UGM, ini jelas penipuan. Yang sangat disayangkan, kenapa Presiden SBY langsung percaya tanpa lebih dulu melibatkan LIPI, BPPT, atau lembaga penelitian di universitas, untuk mengeceknya. Padahal apa pun langkah Presiden tentu berdampak luas, karenanya perlu pemeriksaan yang teliti sebelum langkah diayunkan.

Sekarang beredar gosip bahwa janji Presiden tak akan menaikkan BBM karena blue energy.  Seusai pelantikan KSAL, November 2007, dalam keterangan pers Presiden SBY memang mengatakan bahwa kenaikan harga BBM bukan opsi untuk tahun 2008. Akhirnya, setelah Joko Suprapto menghilang, terpaksa harga BBM dinaikkan.

BPPT sendiri ternyata sudah menguji blue energy yang diperoleh dari Direktorat Perhubungan Darat. Jadi bukan atas permintaan Presiden. Ternyata blue energy tak lain dari bahan bakar diesel atau solar. Ia bukan air laut. ''Jadi blue energy tak dapat disebutkan bahan bakar ramah lingkungan berbasis air,'' kata Menteri Negara Riset dan Teknologi Kusmayanto Kadiman kepada wartawan 2 Juni 2008. Baiknya polisi segera mengusut Joko Suprapto agar perkara ini klir dan terbuka, tanpa menimbulkan banyak gosip. Sudah terlalu banyak gosip di negeri ini. [habis/www.hidayatullah.com]

* Direktur Institute For Policy Studies

My personal webhttp://pujakesula.blogspot.com  or  http://endyenblogs.multiply.com/journal 

Wednesday, June 4, 2008

Sim Salabim: “Air Laut Jadi Bensin” [1]

Sim Salabim: "Air Laut Jadi Bensin" [1]    
Rabu, 04 Juni 2008

Proyek blue energy untuk memproduksi BBM dari air laut, ternyata hanya akal-akalan. Padahal Presiden SBY percaya dan pabrik sudah berdiri di Cikeas. Kenapa kasus memalukan ini bisa terjadi?

Oleh: Amran Nansution *

Hidayatullah.com--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY belakangan ini kurang sehat. ''Presiden masih batuk-batuk,'' kata Juru Bicaranya Andi Mallarangeng kepada wartawan 30 Mei lalu. Rencana pertemuan Presiden di Istana hari itu dengan tim energi UGM dipimpin Rektor Profesor Sudjarwadi  ditunda.

Beberapa hari sebelumnya, dalam sebuah acara Departemen Kesehatan, Presiden SBY tiga kali terbatuk-batuk saat berpidato. Ia minta maaf kepada hadirin yang terdiri dari ratusan dokter karena harus meneguk air untuk meredam batuk. Menurut Presiden sebulan ini ia kurang tidur memikirkan BBM.

Sebenarnya wajar saja Presiden sakit. Walau ia dikelilingi seabreg dokter kepresidenan dengan peralatan paling canggih di negeri ini, toh ia manusia biasa dengan tanggung jawab berat. Presiden Amerika George Bush 21 Juli 2007, harus menyerahkan jabatan kepada Wakil Presiden Dick Cheney, untuk menjalani pemeriksaan kanker di Camp David, selama 48 jam.

Bush pernah mengalami operasi pengangkatan tumor jinak di usus pada 1998 dan 1999, ketika menjabat Gubernur Texas. Pada 13 Januari 2002, ia sempat kehilangan kesadaran dan terjatuh di Gedung Putih, sehingga diterbangkan ke Camp David. Jadi kalau SBY cuma batuk-batuk itu soal kecil.

Nyatanya peristiwa itu tetap menimbulkan gosip di masyarakat. Itu juga wajar. Maklum Presiden adalah orang nomor satu. Semua kisah tentang Presiden selalu menarik. ''Name makes news, nama bikin berita,'' kata wartawan.

Salah satu gosip itu: SBY terbatuk-batuk karena menghirup gas CO dari knalpot bis. Ini pasti cerita karangan. Bahwa benar Presiden SBY mencium asap knalpot, tapi itu terjadi sudah lebih enam bulan silam. Masak batuknya baru sekarang?

Soal asap knalpot, begini ceritanya. Minggu, 25 November 2007, di rumahnya, di Puri Cikeas Indah, Bogor, Presiden melepas Tim Blue Energy (energi biru) dipimpin Heru Lelono, Staf Khusus Presiden Bidang Otonomi Daerah.

Tim membawa lima kendaraan: dua mobil Ford, sebuah Isuzu Panther diesel, sedan Mazda, dan bis Mitsubishi. Sebuah truk mendampingi sebagai pengangkut bahan bakar blue energy. Kelima mobil menggunakan bahan bakar sintetik, konon temuan Joko Suprapto, 48 tahun, pemilik radio swasta Jodhipati di Nganjuk, Jawa Timur.

Rupanya Presiden SBY berhasil diyakinkan Joko – Presiden bertemu Joko melalui Heru Lelono – bahwa ia berhasil menciptakan mesin untuk memproses air laut menjadi bahan bakar yang amat efisien dan murah. Presiden percaya dan berkenan memberi nama blue energy untuk bahan  bakar ajaib yang bukan bersumber dari fosil.

Di hari itu, Tim bermaksud menguji-coba blue energy melalui perjalanan darat dari Jakarta ke Denpasar, sejauh lebih 1225 km, dengan menggunakan 5 mobil berbeda merk dan tahun pembuatan. Di Bali, mobil berikut blue  energy dipamerkan di tengah konperensi PBB tentang perubahan iklim (UNFCCC). Garis start uji-coba dimulai dari rumah SBY di Cikeas.

Blue energy dikabarkan memiliki emisi karbon rendah. Ia lebih ramah lingkungan. Pada kesempatan itu, Presiden turun tangan langsung mengetesnya. Ia duduk di belakang knalpot bis dan mencium asapnya. ''Pasukan Pengamanan Presiden sempat kerepotan takut Presiden keracunan. Tapi tidak. Coba saja,'' kata Heru Lelono, Ketua Tim Blue Energy dan orang dekat SBY itu kepada puluhan wartawan yang menyambut rombongan Tim Blue Energy ketika sampai di Nganjuk, 29 November 2007.

Tim sengaja singgah di sebuah hotel untuk menemui Joko Suprapto. Mendengar omongan Heru Lelono, Wakil Bupati Nganjuk Djaelani Ishaq penasaran, lalu mencium asap dari knalpot serupa. ''Sama sekali tak ada baunya,'' katanya berkali-kali kepada wartawan. ''Kita ingin membuktikan kepada dunia internasional bahwa kita bukan bangsa kere yang terombang-ambing harga minyak dunia. Bangsa Indonesia bisa menemukan bahan bakar sendiri,'' kata Heru Lelono.

Sementara itu Joko Suprapto bercerita kepada wartawan bahwa ia sudah meneliti sejak tahun 2001. Inti temuannya adalah keberhasilan memecah molekul air menjadi H plus dan O2 minus.

"Ada katalis dan proses tertentu sampai menjadi bahan bakar dengan rangkaian karbon tertentu,'' kata peneliti misterius yang katanya hanya seorang insinyur elektro dari Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta. Tapi UGM membantah Joko Suprapto pernah terdaftar sebagai mahasiswa mereka.

Joko mengaku sudah berhasil menyiapkan bahan bakar untuk segala jenis mesin. ''Tinggal mengatur jumlah rangkaian karbonnya. Mau premium, solar, premix, atau avtur, ya sudah ada,'' katanya, membuat wartawan terkagum-kagum. Untuk bahan baku, ia putuskan menggunakan air laut. Kalau air tanah bisa terjadi bahaya kekeringan.

Masya-Allah, Allahu-Akbar. Anda tahu orang ini sedang bicara apa? Revolusi dunia. Ia bicara untuk menjungkir-balikkan tatanan dunia. Mari kita bicarakan apa yang terjadi kalau cerita Joko Suprapto  benar – cerita yang disampaikannya dan dipercayai Presiden SBY.

Pertama, Joko Suprapto dalam tempo singkat akan jadi salah satu orang terkaya dunia. Ia cukup menyedot air laut, menjadikannya BBM dan dijual dengan harga lebih murah. Data The International Energy Agency di Paris, mengatakan tahun 2007, dunia mengonsumsi BBM 86 juta barel/hari dan akan meloncat menjadi 116 juta barel/hari di tahun 2030. Bayangkan bagaimana mudah Joko meraup dollar.

Posisinya akan sejajar dengan orang kaya dunia dari Amerika Serikat, Bill Gates, pemilik Microsoft dan Warren Buffett, investor sukses pasar modal. Atau mungkin orang Nganjuk itu akan menyaingi Carlos Slim Helu, raja telekomunikasi Meksiko berdarah Lebanon. Majalah Fortune menabalkan Carlos sebagai orang terkaya dunia 2007, mengambil alih jabatan yang dipegang Bill Gates selama 13 tahun.

Selanjutnya, Indonesia yang miskin dan terdaftar sebagai salah satu negara gagal (failed state) kontan melonjak menjadi makmur. Soalnya, penghasilan negara eksportir minyak – Arab Saudi, Rusia, Iran, Norwegia, Kanada, Uni Emirat Arab, dan lainnya – akan berpindah ke Indonesia. Sekarang, penjualan minyak dunia setahun lebih 2 triliun dollar atau Rp 18.000 triliun, kira-kira sama 20 kali APBN kita.

Indonesia yang tahun ini keluar dari organisasi eksportir minyak, OPEC, karena kegagalan pemerintah menaikkan produksi minyak, mendadak-sontak menjadi eksportir BBM terbesar mengalahkan Arab Saudi dan Rusia.

Bantuan Langsung Tunai (BLT) distop karena sulit mencari orang miskin di Indonesia. Tak ada lagi antrean minyak tanah, beras murah, minyak goreng, dan sebagainya. Tak ada korban berjatuhan karena tabung elpiji gratis dari Pemerintah gampang meledak karena bermutu rendah.

Kota-kota tak lagi kena giliran pemadaman listrik karena Pemerintah SBY gagal menyediakan listrik untuk rakyatnya. Jalan-jalan mulus tak berlubang seperti sekarang, sampai memakan korban tak sedikit, termasuk artis dan politisi Sopan Sophian. Ia meninggal karena ban motor gedenya terjebak lubang.

Dalam pemilihan Presiden 2009, tak satu pun calon yang bersedia bersaing dengan SBY karena merasa pasti kalah. SBY menjadi pahlawan Indonesia, menyelamatkan negeri dari kemiskinan dan kemelaratan. Ia akan dipilih berapa kali pun ia mau menjadi Presiden.

Prestasinya mengalahkan Bung Karno yang memerdekakan negeri ini atau Soeharto yang berhasil membangunnya. Ia tak sebanding dengan Megawati, apalagi Gus Dur yang memerintah seenaknya sampai jatuh di tengah jalan.

Sementara itu, ekonomi negara kaya minyak langsung anjlok, kalah bersaing dengan air laut Joko Suprapto yang dijual Rp 3000 atau cuma 30 cent dollar/liter. Arab Saudi, misalnya, langsung menyetop pembangunan King Abdullah Economic City dan tiga proyek serupa.

Karena bonanza minyak negeri itu sedang membangun 4 kota paling modern di dunia. King Abdullah Economic City, salah satu dari kota baru itu, dibangun dengan biaya 27 milyar dollar, luasnya tiga kali Manhattan, New York. Disiapkan untuk dihuni 2 juta manusia, dilengkapi distrik industri, keuangan, universitas, dan tempat tinggal.

Beberapa bagian kota terdiri dari pulau di Laut Merah, dihubungkan dengan jembatan-jembatan berbentuk boulevard, dihiasi pohon palem dan lampu terang-benderang, mirip kisah seribu satu malam. Ini semua akan terbengkalai. Termasuk pembangunan sebuah universitas modern di dekat Jeddah yang direncanakan setara dengan Columbia University atau Harvard.

Rusia dengan ekonomi terkuat sekarang, menjadi letoi. Ambisinya menyatukan kembali negara bekas Uni Soviet melalui pengaruh ekonomi langsung berantakan. Padahal sekarang cadangan devisa Rusia – hampir 450 milyar dollar – tertinggi didunia bila dihitung perkapita. APBN meningkat 10 kali lipat dibanding saat negeri itu dipimpin Boris Yeltsin dan menjalankan sistem kapitalisme di tahun 1999. Seluruh utang luar negeri yang dulu sempat gagal bayar kini sudah lunas. Sebagai penghasil minyak terbesar setelah Arab Saudi, Rusia sekarang bisa bikin apa saja.

Bursa saham dunia terguncang. Saham perusahaan minyak raksasa – Exxon Mobil,  Total, Shell, dan sebagainya – atau perusahaan pengangkut minyak dan segala macam turunan bisnis ini akan anjlok. Inggris pasti duluan terpukul. Industri minyaknya yang berbiaya tinggi karena menambang minyak di Laut Utara, tak lagi ekonomis. Rig-rig minyak lepas pantai itu akan ditinggalkan menjadi besi tua.

Tekad Presiden Bush mengeksplorasi minyak di Alaska untuk meningkatkan produksi Amerika Serikat yang tiap tahun menurun, pasti gagal. Tak ada lagi perusahaan yang mau mencari minyak dari fosil.  Semua itu karena seorang Joko Suprapto, pemilik radio swasta dari Nganjuk.

Tak jelas apakah skenario di atas terbayang ketika Presiden SBY bersedia mencium gas buang dari knalpot bis di Cikeas. Atau ketika ia menyambut Tim Blue Energy di  Hotel Nikko, Nusa Dua, Bali, 2 Desember 2007. Saat itu, Ketua Tim, Heru Lelono melaporkan hasil uji coba blue energy kepada Presiden, sebagai sukses besar. Penggunaan bahan bakar amat irit, 15,13 km tiap liter blue energy.

''Ini tidak merusak lingkungan, emisinya ramah lingkungan. Tahun depan kita akan mulai memproduksi bahan bakar ini. Masyarakat pengguna tak perlu memodifikasi kendaraannya,'' kata Joko Lelono kepada wartawan seusai melapor kepada Presiden. Uji coba tak menemukan kendala. Semua beres.

Presiden pun tampak amat berbahagia. Seperti ditulis di website-nya, SBY didampingi Menko Kesra Aburizal Bakrie, Menkopolhukam Widodo AS, Mensesneg Hatta Rajasa, Menbudpar Jero Wacik, Seskab Sudi Silalahi, dan Juru Bicara Presiden Andi Mallarangeng, mengunjungi stand blue energy.

Untung para pembantunya tak ikut menyedot knalpot bis. Mereka hanya mendampingi Presiden mengelilingi arena pameran dengan bis berbahan bakar blue energy. Singkat cerita, di ajang pameran itu blue energy menjadi primadona karena mendapat perhatian luar biasa dari Presiden. Seakan ke sanalah nasib negeri ini hendak digantungkan.

Di dalam website Presiden, blue energy dijuluki minyak Indonesia Bersatu, tampaknya diambil dari Kabinet Indonesia Bersatu. Kata biru dari blue energy, memang kesenangan SBY. Ingat biru adalah juga warna Partai Demokrat.

Proyek itu dalam proses berproduksi sebagaimana dijanjikan Heru Lelono. Pabrik sudah disiapkan di Cikeas, hanya sekitar 2 km dari rumah SBY. Persisnya, di Kadukpugur, Desa Cikeas Udik, Kecamatan Gunungputri, Bogor, di sebuah areal seluas 5  hektar. Sekeliling areal sudah ditembok tinggi.

Kabarnya menurut rencana awal April lalu, Joko Suprapto akan membawa mesin temuannya untuk dirangkai. Awal Mei, pabrik mulai berproduksi. Lalu pada peringatan seabad Kebangkitan Nasional di Senayan, 20 Mei 2008, yang dilaksanakan besar-besaran, Presiden akan meluncurkan blue energy kepada dunia. Sim Salabim, "air laut menjadi bensin."

Tapi itu tak terjadi. Perhelatan di Senayan memang berlangsung megah tapi tak ada peluncuran blue energy. Apa yang terjadi?  Rupanya Joko Suprapto tak muncul seperti yang direncanakan. [ber;anjut/www.hidayatullah.com]

* Penulis adalah Direktur Institute  For Policy Studies


 
My personal webhttp://pujakesula.blogspot.com  or  http://endyenblogs.multiply.com/journal 

Monday, June 2, 2008

Fatwa Yusuf Qordowi bolehkan Maulid Nabi

Eramuslim.com>>Dr. Yusuf Qaradhawi, Ketua Persatuan Ulama Islam Internasional, membolehkan perayaan maulid Nabi Muhammad saw. Perayaan seperti itu dibolehkan guna megingat kembali sirah perjuangan Rasulullah saw, kepribadian Rasulullah saw yang agung, dan misi yang dibawanya dari Allah swt kepada alam semesta. Menurut Qaradhawi, perayaan Maulid Nabi saw tidak termasuk dalam kategori bid'ah.

Dalam fatwanya, Qaradhawi melandaskan pendapatnya dengan mengatakan bahwa memperingati kelahiran Rasulullah saw adalah mengingatkan umat Islam terhadap nikmat luar biasa kepada mereka. "Mengingat nikmat Allah adalah sesuatu yang disyariatkan, terpuji dan memang diperintahkan. Allah swt memerintahkan kita untuk mengingat nikmat Allah swt, " ujar Qaradhawi.

Namun demikian, Qaradhawi juga mengatakan bahwa peringatan Maulid Nabi saw jangan sampai dicampur dengan ragam kemungkaran dan penyimpangan syariat serta melakukan apa yang tidak diberikan kekuatan apapun oleh Allah swt.

"Menganggap peringatan Maulid adalah bid'ah dan semua bid'ah itu sesat dan tempatnya di neraka, itu tidak benar sama sekali. Yang kita tolak adalah mencampur peringatan itu dengan berbagai penyimpangan syariah Islam dan melakukan sesuatu yang tidak diberi kekuasaan apapun oleh Allah swt seperti yang terjadi di sebagian tempat, " kata Qaradhawi.

Fatwa Qaradhawi dikeluarkan untuk menjawab pertanyaan sejumlah umat Islam yang menanyakan, "Apa hukumnya merayakan maulid Nabi saw dan perayaan Islam lainnya, seperti perayaan tahun baru hijriyah, isra mi'raj dan lainnya?" Maka, Qaradhawi menjawab antara lain bahwa, "Mengingat nikmat itu diperintahkan, terpuji dan memang dianjurkan. Mengingatkan umat Islam dengan berbagai peristiwa penting dalam sejarah Islam yang di dalamnya terdapat pelajaran yang bermanfaat, bukan sesuatu yang tercela, dan tidak bisa disebut sebagai bid'ah atau kesesatan."

Ia menambahkan, "termasuk hak kami adalah mengingat sirah perjalanan Rasulullah saw dalam ragam peringatan. Ini bukan peringatan yang bid'ah. Karena kita mengingatkan manusia dengan sirah nabawiyah yang mengikatkan mereka dengan misi Muhammad saw. Ini adalah kenikmatan luar biasa. Adalah dahulu para sahabat radhiallahu anhum kerap mengingat Rasulullah saw dalam beragam kesempatan."

Di antara contohnya, Qaradhawi menyebutkan, perkataan shahabi Sa'd bin Abi Waqash radhallahu anhu, "Kami selalu mengingatkan anak-anak kami dengan peperangan yang dilakukan Rasulullah saw sebagaimana kami menjadikan mereka menghafal satu surat dalam Al-Quran." Ungkapan ini, menurut DR. Qaradhawi menjelaskan bahwa para sahabat kerap menceritakan apa yang terjadi dalam perang Badar, Uhud dan lainnya, kepada anak-anak mereka, termasuk peristiwa saat perang Khandaq dan Bai'atur Ridhwan." 
 
My personal webhttp://pujakesula.blogspot.com  or  http://endyenblogs.multiply.com/journal